Perbasi Sebut Cabor Bola Basket Tawarkan Banyak Peluang Bisnis untuk Atlet yang Tak Lagi Produktif di Bidang Prestasi
JAKARTA - Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) menyebut cabang olahraga bola basket menawarkan banyak peluang bisnis bagi atlet yang ingin tetap menggelutinya setelah tak lagi produktif di bidang prestasi.
Bendahara Umum Perbasi Sumatera Selatan (Sumsel) Alvin Kennedy di Palembang, Sabtu, mengatakan, atlet dapat menjajal peluang bisnis diantaranya penyediaan alat-alat olahraga, kolektor, makanan sehat (healty food) hingga sport tourism.
“Peluang banyak sekali jika tidak lagi berkarier sebagai atlet. Bisa jadi ofisial, pelatih, wasit, atau yang lebih luas lagi berbisnis di bidang olahraga,” kata Alvin dikutip Antara, Sabtu, 19 Februari.
Dengan membaca kesempatan yang ada, atlet yang sudah pensiun sepatutnya tak lagi berkutat dalam persoalan kesejahteraan.
Bahkan, ia menilai bisnis yang berbasis dari hobi atau kecintaan terhadap olahraga basket ini dapat lebih tahan banting. Ini mengingat, para atlet sudah memahami rantai pasok produk, memasarkan produk hingga menggaet konsumen.
Perlu disadari oleh para atlet, bahwa tak semua orang memiliki talenta di bidang olahraga. Bagi yang menyadarinya, kata dia, maka tidak menjadi masalah jika ‘banting stir’ ke bisnis olahraganya.
Pengusaha asal Palembang ini pun mengatakan dirinya sangat tertarik untuk mengelola bisnis yang berkaitan dengan olahraga bola basket. Ini berkaitan dengan kiprahnya sebagai pengurus Perbasi Sumsel.
“Olahraga itu untuk tumbuh dan berkembang jelas membutuhkan dana. Selama ini, pola pikir yang terbentuk adalah mencari donatur, tapi sebenarnya ini salah. Seharusnya mencari sponsor,” kata dia.
Namun, untuk mendapatkan sponsor itu bukan perkara mudah, karena pihak swasta tentunya memiliki kretaria tertentu. “Yang jelas, mereka menuntut benefit (keuntungan) apa yang bisa didapatkan,” kata dia menegaskan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PP Perbasi Nirmala Dewi mengatakan peluang dalam berbisnis olahraga cukup beragam saat ini mengingat sangat berkaitan dengan gaya hidup.
Baca juga:
Sebagian olahraga saat ini menyadari bahwa anak-anaknya membutuhkan kegiatan olahraga untuk menumbuhkan karakter sportif, kerja sama tim dan pantang menyerah. Orangtua tak segan-segan memasukkan anak-anaknya dalam klub olahraga dengan mengeluarkan sejumlah dana.
“Sejauh ini olahraga basket berdasarkan hasil survei bagi anak-anak remaja usia 14 tahun hingga 17 tahun menjadi yang paling populer. Artinya ini bisa dijadikan peluang bisnis,” kata dia.
Selain itu, yang tak kalah penting yakni adanya pemantik berupa peran Indonesia sebagai tuan rumah ajang FIBA Asia Cup tahun 2022 dan FIBA World Cup 2023. Ini dapat menjadi kesempatan emas para pelaku olahraga basket untuk menggarap olahraga ini dari sisi bisnis.
“Dua ajang bergengsi ini dapat dijadikan alat untuk sosialisasi dan mendatangkan sponsor, terutama bagi pengurus Perbasi di daerah,” pungkas Nirmala Dewi.