Bagikan:

JAKARTA – Semua pemangku kepentingan di tubuh Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Indonesia (PP Perbasi) diminta untuk tetap menjaga semangat dari Danny Kosasih, ketua umum federasi yang baru saja wafat.

Danny Kosasih atau Kho Poo Thai meninggal dunia pada Kamis malam pukul 21.15 WIB di RS Medistra Jakarta Selatan. Ia mengembuskan nafas terakhirnya di usia 69 tahun akibat serangan jantung.

Sekretaris Jenderal PP Perbasi Nirmala Dewi mengatakan bahwa Danny Kosasih adalah sosok yang selalu bekerja dengan hati. Untuk itu, ia pun ingin semua pengurus saat ini perlu meneladani cara kerja Susuk, sapaan akrab Danny.

"Hampir 100 persen waktunya diberikan untuk bola basket Indonesia. Ini luar biasa sekali," ujar Nirmala dalam keterangan yang diterima.

"Beliau punya waktu terjun ke daerah. Mungkin ketum cabor lain belum tentu bisa datangi pengurus semua provinsi, tetapi beliau ini mendatangi semua pengurus di semua provinsi dan hampir semua di kabupaten/kota," imbuh dia.

Wafatnya Danny Kosasih meninggalkan duka mendalam bagi bola basket Indonesia. Sosok yang menjabat dua periode ketua umum Perbasi itu menorehkan sejumlah prestasi gemilang buat basket Indonesia.

Danny meninggalkan istri bernama The Sioe Ming, tiga anak, serta dua cucu. Anak-anaknya adalah Luciana Sani Kosasih (anak pertama), Kho Andronicus Kosasih (anak kedua), dan terakhir Kho Alvin Kosasih.

Nirmala meminta agar semua pengurus tetap menjaga pembinaan bola basket Indonesia yang telah diwariskan oleh Danny Kosasih. Ia berharap, kepergian Susuk tidak memadamkan semangat mereka.

"Kita tahu semua sedih dan terpukul dengan berpulangnya ketua umum kita, guru kita, panutan kita. Namun, pembinaan bola basket Indonesia harus tetap berjalan. Semua kegiatan untuk memajukan bola basket Indonesia tetap harus berlanjut," ujar dia.

Pada awalnya, Danny Kosasih terjun di bola basket dengan menjadi pemain. Dia memulai perjalanannya dengan memperkuat klub You Hui atau kini dikenal dengan nama Kumala Jaya di Semarang.

Nasib kemudian membawanya menekuni dunia kepelatihan usai memutuskan untuk pensiun dini. Jalur pelatih dia pilih karena merasa tidak bisa jauh dari bola basket.

Di awal-awal melatih, Danny menukangi beberapa klub sekolah. Dia lalu mendapatkan kepercayaan menjadi manajer tim nasional basket Indonesia di SEA Games 1999.

Pada saat itu dia berhasil membantu mempersembahkan medali perunggu untuk Merah Putih. Lalu pada SEA Games Kuala Lumpur 2001, Danny ikut mengantarkan Indonesia meraih medali perak.

Sepak terjangnya itu membuat ia pun kemudian terpilih menjadi Ketua Umum PP Perbasi pada periode 2014-2019 dan periode 2019-2024.

Selama memimpin Perbasi, Danny berhasil membawa timnas basket putra mampu persembahkan medali emas di SEA Games 2021 Hanoi dan medali emas putri di SEA Games 2023 Kamboja.

Selain itu, ia juga mengantar timnas putri 5on5 promosi ke FIBA Asia Divisi A, timnas putri 3X3 menempati peringkat ketiga di FIBA 3X3 Asia Cup 2022, serta sukses dalam penyelenggaraan FIBA Asia Cup dan sukses pelaksanaan FIBA World Cup 2023.

Kepemimpinan Danny di Perbasi akan berakhir pada Oktober 2024. Ini menyusul rencana PERBASI menggelar Musyawarah Nasional pada 28-31 Oktober 2024 dengan agenda utama pemilihan ketua umum baru.