Khawatir Invasi Rusia, Inggris Pindahkan Operasional Kedutaan Besar di Kyiv, Minta Warganya Keluar Ukraina
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan pada Hari Jumat, kedutaan besar mereka dari Kyiv serta meminta warga negaranya untuk meninggalkan Ukraina, selama perjalanan komersial masih tersedia.
Kantor Kedutaan Besar Inggris di Kyiv dipindahkan sementara, dengan staf beroperasi dari kantor kedutaan di kota Lviv, kata kementerian itu. Sebelumnya, Amerika Serikat juga memindahkan operasional kedutaan besarnya ke kota tersebut.
"Setiap tindakan militer Rusia di Ukraina akan sangat mempengaruhi kemampuan pemerintah Inggris untuk memberikan bantuan konsuler di Ukraina," kata kementerian itu, melansir Reuters 19 Februari.
"Warga negara Inggris sebaiknya tidak mengharapkan peningkatan dukungan konsuler atau bantuan untuk evakuasi dalam keadaan seperti ini," sambungnya.
Sementara melansir The Independent, Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan (FCDO) telah mengumumkan bahwa pejabat Inggris akan "sementara" pindah dari ibu kota Ukraina ke Lviv di barat negara itu.
Baca juga:
- Menlu AS Khawatirkan Invasi Moskow ke Ukraina di Hadapan PBB, Rusia: Kami Sudah Mengklarifikasi dan Menjelaskannya
- Hamas Kutuk Rencana Australia Melabeli Mereka Sebagai Kelompok Teroris, Israel Terima Kasih ke PM Morisson
- Diplomat Seniornya Diusir dari Washington, Rusia Pulangkan Wakil Duta Besar Amerika Serikat
- Aktivitas Militer di Donbass Meningkat, Menlu Inggris Tuding Rusia Mengarang Dalih untuk Invasi Ukraina
Pengumuman keputusan untuk memindahkan diplomat yang berbasis di Ukraina ke Lviv, dekat perbatasan dengan Polandia, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Gov.uk: "Kantor kedutaan Inggris di Kyiv untuk sementara dipindahkan. Staf kedutaan beroperasi dari kantor kedutaan Inggris di Lviv."
Untuk diketahui, Perdana Menteri inggris Boris Johnson akan berangkat ke Jerman pada Hari Sabtu untuk bergabung dengan para pemimpin dunia di Konferensi Keamanan Munich, di mana ia diharapkan untuk mendorong persatuan di antara negara-negara barat, dalam pendekatan mereka untuk menghukum Kremlin jika memerintahkan pasukan Rusia ke Ukraina.