Ingatkan Inggris Soal Pasokan Jet Tempur ke Ukraina, Rusia: Timbulkan Konsekuensi Militer-Politik Dunia
PM Sunak bersama Presiden Zelensky. (Twitter/@RishiSunak)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia melalui kedutaan besarnya di London memperingatkan Inggris terkait kemungkinan pengiriman jet tempur ke Ukraina, menyebut langkah itu akan menyebabkan konsekuensi militer-politik bagi seluruh dunia.

"London harus ingat bahwa di bawah skenario seperti itu, dapat menyebabkan pertumpahan darah, peningkatan eskalasi, serta konsekuensi militer-politik yang dihasilkan terhadap Benua Eropa dan seluruh dunia," sebut pernyataan kedutaan, dikutip dari TASS 9 Februari.

"Rusia akan menemukan cara yang tepat untuk menanggapi setiap langkah tidak ramah yang diambil oleh pihak Inggris," lanjut kedutaan.

Misi diplomatik Rusia menyebut, 'kampanye penggalangan dana' yang dilakukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di London tidak akan lengkap tanpa "dia meminta senjata lain yang tidak lagi dianggap oleh Kyiv sebagai 'defensif' sejak lama."

"Dengan mempertimbangkan nasib sistem artileri NATO yang secara teratur digunakan oleh militer Kyiv untuk menggempur kota-kota di Donbass, ada sedikit keraguan bahwa pesawat tempur Barat, jika dikirim, juga akan segera digunakan untuk serangan udara di lingkungan perumahan di kota-kota. DPR (Donetsk), LPR (Lugansk), Kherson dan Zaporizhzhia yang berada di bawah perlindungan Rusia," urai pernyataan itu.

Sebelumnya, Presiden Zelensky berada di London pada Hari Rabu, di mana dia meminta Inggris untuk memberikan jet tempur Ukraina sebagai tahap berikutnya dalam pasokan senjata Barat untuk membantu Kyiv melawan invasi Rusia.

Inggris mengatakan akan mulai melatih pilot Ukraina tentang cara menerbangkan jet tempur standar NATO, tetapi belum berjanji untuk mengirim pesawat.

"Langkah pertama untuk dapat menyediakan pesawat canggih adalah memiliki tentara atau penerbang yang mampu menggunakannya. Itu adalah proses yang memakan waktu. Kami telah memulai proses itu hari ini," kata Perdana Menteri Rishi Sunak bersama Presiden Zelensky di sebuah kamp tentara di Dorset, barat daya Inggris, melansir Reuters.

Diketahui, Moskow telah berulang kali menuduh Barat "menarik" konflik di Ukraina dengan pasokan peralatan militer canggih senilai miliaran dolar.

Sementara, Kyiv dan Barat mengatakan perangkat keras sangat penting dalam membantu mereka melawan apa yang disebut perang agresi ilegal Rusia.