Terbongkar! Spotify Bayar Joe Rogan Rp2,8 Triliun Sementara “Korbannya” Cuma Dibayar Setengahnya
JAKARTA - Spotify dilaporkan membayar Joe Rogan setidaknya 200 juta dolar AS (Rp2,8triliun), untuk berkomitmen pada podcasting di platform secara eksklusif selama tiga setengah tahun ke depan, menurut laporan New York Times.
Angka itu, meskipun sangat besar, adalah dua kali lipat dari bayaran yang sebelumnya dilaporkan oleh The Wall Street Journal sebagai harga kesepakatan Rogan sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,4 triliun) dan terus digunakan secara luas di media tanpa koreksi dari tim Spotify.
Berita ini muncul setelah bulan-bulan yang bergejolak untuk perusahaan audio, di mana musisi, podcaster, karyawan, dan komunitas medis menyoroti kerja sama Spotify dengan podcaster kontroversial tersebut.
Pada bulan Januari, sekelompok anggota komunitas medis menulis surat kepada Spotify yang memintanya untuk menghapus episode Rogan yang mereka katakan menjual informasi yang salah tentang COVID-19. Musisi Neil Young yang membaca surat itu kemudian menarik katalognya dari platform sebagai tanggapan.
"Saya melakukan ini karena Spotify menyebarkan informasi palsu tentang vaksin - berpotensi menyebabkan kematian bagi mereka yang percaya disinformasi yang disebarkan oleh mereka," tulisnya, seperti dikutip The Verge. “Tolong segera bertindak hari ini dan beri tahu saya tentang jadwal waktunya.”
Sejak itu, CEO Spotify, Daniel Ek, mengeluarkan banyak pernyataan tentang keengganannya untuk memoderasi acara Rogan di luar aturan platformnya, yang hanya dipublikasikan setelah Young dan yang lainnya menarik musik mereka.
Namun, pertunjukan Rogan kemudian menjadi kontroversial karena alasan di luar COVID-19. Dalam video viral terpisah, Rogan didokumentasikan menggunakan n-word beberapa kali. Setelah video itu muncul, 70 episode sudah dihapus secara misterius tanpa alasan yang diberikan.
Baca juga:
Rogan kemudian meminta maaf karena menggunakan cercaan dan juga membuat lelucon rasis, tetapi Spotify tidak pernah berkomentar secara terbuka. Namun, dalam memo yang bocor, Ek mengonfirmasi bahwa perusahaan memang berbicara dengan Rogan dan timnya. Akhirnya Rogan memutuskan untuk menghapus episode tersebut.
Ek juga mengatakan perusahaan akan memberikan 100 juta dolar AS kepada kreator dari kelompok yang secara historis terpinggirkan. Seperti yang ditunjukkan oleh editor kontributor Verge, Casey Newton di Twitter, jumlah itu tampaknya sama dengan apa yang dibayarkan Spotify kepada Rogan, tetapi sekarang, tampaknya hanya setengahnya.
Ini bisa saja memicu kebisingan lagi di Spotify, lantaran Rogan sebagai tokoh antagonis dihargai dua kali lipat dari para korbannya.