Berkaitan dengan Gangguan Kontrol Impuls, Kenali 5 Hal Tentang Kleptomania
JAKARTA – Mengambil yang bukan barangnya untuk mendapatkan kesenangan disebut dengan kleptomania. Subjek pelaku, menurut penelusuran dalam aspek psikologis, bukan tidak merasa bersalah. Pelaku sering berjuang dengan rasa bersalah, menyesali perbuatannya, bisa mengalami depresi, hingga ide bunuh diri.
Mengutip ulasan Naveed Saleh, MD., MS. Dilansir Psychology Today, Senin, 14 Februari, kleptomania telah dijelaskan beberapa literatur sejak 200 tahun lalu. Tetapi kurang dikupas mendalam sebab hanya ada sedikit data pemeriksaan patologi pun pengobatannya. Berikut, hal-hal yang perlu diketahui tentang kleptomania berkaitan dengan kondisi psikologis pelaku.
1. Kleptomania diklasifikasikan sebagai gangguan kontrol impuls
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), kleptomania dianggap sebagai gangguan kontrol impuls, yang mana kondisinya mirip seperti OCD (Obsessive Compulsive Spectrum Disorders), gangguan suasana hati, dan gangguan penyalahgunaan zat terlarang.
2. Dorongan mencuri tak bisa dihentikan
Seperti halnya aktivitas impulsif, kleptomania ditandai dengan dorongan untuk mencuri dan ketidakmampuan untuk berhenti. Beberapa pengujian ilmiah menunjukkan bahwa orang dengan kondisi ini lebih impulsif dan suka mencari sensasi.
Orang dengan ‘penyakit’ kleptomania mengalami pikiran dan desakan yang mengganggu terkait dengan mengutil. Seringnya pelaku akan mengalami rasa bersalah, menyesal, atau depresi setelah tindakan tersebut.
3. Barang-barang yang diambil biasanya tidak dibutuhkan
Berkaitan dengan dorongan, maka barang yang diambil oleh seseorang dengan kleptomania bukan barang yang dibutuhkan. Bahkan barang tersebut tidak diinginkan, nantinya hanya akan ditimbun, dibuang, diberikan, atau dikembalikan ke toko.
Baca juga:
- Anak Suka Bermain? Ketahui 5 Manfaatnya untuk Perkembangan Emosional dan Sosial
- Secara Psikologis, Mekanisme Pertahanan Diri Berkontribusi pada Kesalahan Tak Disengaja atau Khilaf
- Studi: Hidup Lebih Teratur Jika Terbiasa Merapikan Tempat Tidur
- Mempertimbangkan Asimilasi Bagi Narapidana Pengguna Narkotika
4. Mencuri seolah ‘mendapat’ hadiah
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Annals of Clinical Psychiatry menuliskan bahwa keparahan diagnosis kleptomania sangat berkorelasi dengan perasaan ‘hadiah’ dari mencuri. Gangguan komorbiditas dari klepto ialah OCD dan anoreksia nervosa.
5. Penyebab kleptomania
Menurut DSM-5, kletomania tampaknya disebabkan gangguan jalur neurotransmitter di otak terkait dengan serotonin dan dopamine. Bagian tersebut dapat memengaruhi agresi dan sistem penghargaan otak. Individu juga mengalami ketidakseimbagan dalam sistem opiois otak, pengaruhnya pada kemampuan untuk menahan dorongan.
Terdapat beberapa cara pengobatan, termasuk terapi perilaku kognitif (CBT) dan exposure and response prevention (ERP). Beberapa ahli menyarankan pengobatan diamanatkan oleh pengadilan, dalam konteks di Amerika Serikat. Di Amerika, 87 pasien kleptomania telah ditangkap dan antara 15-23 persen dipenjara.