Sempat Ditahan karena Kasus Kekerasan, Greenwood Dibebaskan dengan Jaminan
JAKARTA - Striker Manchester United, Mason Greenwood yang sempat ditahan pihak kepolisian karena kasus kekerasan kepada kekasihnya, kini bebas. Sambil menunggu penyelidikan kasus lebih lanjut, Greenwood dibebaskan dengan jaminan.
Dikutip dari Sky News, Kamis, bebasnya Greenwood ini disampaikan pihak Kepolisian Greater Manchester pada Rabu, 2 Februari.
“Pria berusia 20 tahun yang ditangkap atas tuduhan pemerkosaan dan kekerasan terhadap wanita sudah dilepaskan dengan jaminan sambil menunggu penyelidikan lanjutan," tulis kepolisian Greater Manchester dalam keterangan mereka.
Greenwood sebelumnya diamankan pihak kepolisian pada Minggu, 30 Januari. Penangkapan pemain 20 tahun itu merupakan buntut dari beredarnya video sang kekasih yang mengaku jadi korban kekerasan Greenwood.
Penangkapan Greenwood sendiri berdasar dengan tuduhan pemerkosaan dan kekerasan. Dua hari berselang, Greenwood juga dikenakan tuduhan kekerasan seksual dan ancaman pembunuhan.
Sejak beredarnya kabar ini, Greenwood langsung merasakan dampak nyata atas perbuatan tidak terpujinya ini. Bukan cuma diamankan polisi, Greenwood juga dapat hukuman dari Manchester United berupa larangan masuk ke lapangan latihan sampai perkembangan berikutnya diumumkan oleh Setan Merah.
Baca juga:
Bukan hanya itu, kontrak kerjanya sebagai brand ambassador produk Nike juga dihentikan sementara karena kasus ini. Bahkan, sejumlah pemain bintang yang juga rekan satu tim Greenwood di MU ramai-ramai meng unfollow akun sang pemain muda.
Greenwood sejatinya merupakan salah satu pemain harapan Manchester United di masa depan. Bagaimana tidak, sejak usia 17 tahun Greenwood bahkan sudah dapat kesempatan debut di MU. Di musim ini, Greenwood bahkan sudah jadi pilihan reguler di lini depan tim yang bertabur bintang.
Namun, kelakuan sang pemain di luar lapangan tak mencerminkan sikap baiknya di lapangan. Bahkan sebelum kejadian ini, Greenwood juga beberapa kali membuat perkara dengan mengadakan pesta di tengah situasi COVID-19 dan melanggar aturan bubble di timnas Inggris yang berujung pada pencoretan namanya dalam skuat pelatih timnas Gareth Southgate.