Bank Indonesia: Inklusi Keuangan Digital UMKM Tingkatkan Produktivitas dan Ketahanan Ekonomi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebut jika tersedianya akses dan layanan keuangan yang mudah dijangkau oleh UMKM menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas dan ketahanan terhadap guncangan ekonomi.
Deputi Gubernur BI Doni Joewono mengatakan inklusi keuangan digital menjadi salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022.
“Melalui pemanfaatan digitalisasi, inklusi keuangan dapat didorong untuk meningkatkan produktivitas dan inklusivitas ekonomi yang berkesinambungan khususnya pada kelompok UMKM termasuk yang dimiliki oleh perempuan dan kaum muda,” ujarnya dalam keterangan dikutip Kamis, 3 Februari.
Menurut Doni, faktor kemajuan teknologi, digitalisasi produk dan layanan keuangan, serta aktivitas bisnis online dapat mendukung UMKM dalam mempertahankan pendapatan dan bisnis di tengah pandemi.
Baca juga:
“Sektor mikro dan kecil di Indonesia telah mampu beradaptasi dengan cepat dan beralih ke bisnis berbasis digital. Hal ini tercermin dari survei BI tahun lalu yang mendapati jika 20 persen UMKM mampu memitigasi dampak pandemi dengan melakukan digitalisasi bisnis dan usaha mereka,” tuturnya.
Selaras, adopsi transaksi nontunai seperti kartu debit dan uang elektronik mengalami peningkatan pesat antara lain tercermin melalui nominal transaksi QRIS Desember 2021 yang mencapai Rp27,7 triliun atau tumbuh 237 persen pertahun.
“Agenda pengembangan UMKM menjadi salah satu isu utama dengan fokus pada pemanfaatan digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas, stabilitas, dan inklusivitas ekonomi,” tutup Doni.