JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa terjadi inflasi sebesar 0,56 persen pada periode Januari 2022 dengan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,26.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, utamanya oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,17 persen.
“Untuk kelompok ini, komoditas penyumbang terbesar itu berasal dari daging ayam ras yang memberikan andil 0,07 persen. Kemudian diikuti oleh ikan segar 0,06 persen dan beras 0,03 persen,” ujarnya saat menggelar konferensi pers secara daring pada Senin, 2 Februari.
Margo menambahkan, kelompok selanjutnya yang menyumbang inflasi adalah pakaian dan alas kaki sebesar 0,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,51 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,79 persen.
BACA JUGA:
“Tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 2,18 persen,” tuturnya.
Sebagai informasi, kenaikan harga minyak goreng yang terjadi pada awal tahun ini disebut Margo tidak menyumbang inflasi yang cukup signifikan karena hanya sebatas 0,01 persen.
“Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,53 persen dan terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,02 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 0,66 persen dan terendah terjadi di Jayapura sebesar 0,04 persen,” tutur Margo.