Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menekankan pentingnya inklusi keuangan digital dan pembiayaan untuk mendorong digitalisasi yang berdampak pada peningkatan produktivitas, serta ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya bagi UMKM.

Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono menyebut jika setidaknya terdapat empat poin penting untuk meningkatkan inklusi keuangan. Pertama, terus memanfaatkan peluang digital yang dipandang semakin penting sehingga dapat mengurangi kesenjangan (inequality) yang timbul akibat berbagai tantangan global di tengah pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.

“Kami menekankan pentingnya menginventarisasi berbagai studi kasus yang dapat mendorong upaya digitalisasi dan inovasi,” ujar dia dalam keterangan resmi usai rangkai pertemuan pertemuan G20 akhir pekan ini, dikutip Minggu, 15 Mei.

Kedua, penguatan pedoman pembiayaan UMKM dengan mempertimbangkan peningkatan peran fintech, peningkatan resiliensi UMKM di masa krisis, membantu UMKM dalam transisi hijau, dan perlunya ketersediaan data granular untuk membantu UMKM mengakses pembiayaan.

“Kemudian yang ketiga adalah peningkatan peran dan potensi pemuda dan perempuan untuk mencapai ekonomi yang inklusif, serta perlunya akselerasi pembiayaan kepada pengusaha khususnya perempuan,” tutur dia.

Adapun, yang keempat merupakan perlunya upaya untuk mendorong pemanfaatan digitalisasi untuk mencapai inklusi keuangan melalui implementasi G20 High Level Principles (HLPs) for Digital Financial Inclusion yang tidak hanya ditujukan kepada negara anggota G20 namun juga bukan anggota.

“Secara khusus GPFI menggarisbawahi pula pentingnya penguatan literasi digital dan penguatan prinsip-prinsip perlindungan konsumen untuk mendorong Inklusi Keuangan dan ekonomi,” tegas dia.

Sebagai informasi, pada akhir pekan ini diselenggarakan pertemuan 2nd Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) Plenary Meeting yang diselenggarakan oleh Presidensi G20 Indonesia, dipimpin secara bersama oleh Bank of Italy selaku co-chair serta BI dan Kemenkeu secara hybrid pada 12-13 Mei 2022 di Nusa Dua, Bali. GPFI sendiri merupakan tim kerja G20 yang berfokus untuk mendorong inklusi keuangan.