NASA Bangun Penerus Pesawat Supersonic Concorde, Namun Tidak Terlalu Berisik
JAKARTA - NASA telah menyelesaikan tes terowongan angin pada model jet supersonik 'tenang' yang diperkecil. Pengujian model skala kecil dilakukan di dalam 'terowongan angin supersonik' berukuran 8 kaki kali 6 kaki oleh para insinyur di Pusat Penelitian Glenn NASA di Cleveland, Ohio.
Pesawat supersonik X-59 QueSST skala penuh, dijuluki 'The Son of Concorde', saat ini masih dibangun oleh NASA dan perusahaan kedirgantaraan Lockheed Martin di divisi Skunk Works di Palmdale, California.
Setelah selesai, ia akan melakukan perjalanan di udara dengan kecepatan supersonik – lebih cepat dari kecepatan suara – seperti Concorde sebelum pensiun pada tahun 2003.
Jika diizinkan untuk perjalanan komersial, X-59 QueSST dapat terbang dari London ke New York hanya dalam tiga jam tanpa mengeluarkan ledakan sonik yang keras seperti yang dilakukan Concorde selama 27 tahun sejarah penerbangannya.
Mesin X-59 sengaja dirancang untuk ditempatkan di bagian atas pesawat untuk menghasilkan 'dentuman' yang lebih tenang saat melaju dengan kecepatan Mach 1,4, atau 1.074 mil per jam.
Hidungnya yang panjangnya 30 kaki, juga dirancang khusus untuk meminimalkan gelombang kejut yang dipicu oleh pergerakan partikel udara saat pesawat terbang lebih cepat dari kecepatan suara (767 mil per jam).
NASA memposting pembaruan online pada tes terbaru dari tiruan yang diperkecil dari versi final, yang akan berukuran panjang 94 kaki dengan lebar sayap 29,5 kaki ketika nanti dibangun sepenuhnya.
“Ini adalah kesempatan tim untuk mendapatkan data pada tingkat suara rendah yang dihasilkan di terowongan,” kata Clayton Meyers, wakil manajer proyek Commercial Supersonic Technology (CST) NASA, seperti dikutip oleh Daily mail. "Semuanya tergantung pada kemampuan kita mengukur bunyi gedebuk itu."
Model tersebut menjalani pengujian selama berminggu-minggu di terowongan, untuk menghasilkan gelombang kejut yang ditangkap oleh kamera 'schlieren' khusus.
Fotografi Schlieren digunakan untuk menangkap aliran cairan dengan kepadatan yang bervariasi. Gambar dari kamera memberi para insinyur visualisasi gelombang kejut dan posisinya saat udara melewati model.
Menurut NASA, Gelombang kejut yang dihasilkan oleh model itu cocok, dalam hal posisi dan kekuatan, dengan gelombang kejut dari model komputer sebelumnya untuk penerbangan supersonik yang lebih tenang,.
Baca juga:
- Bursa Kripto Binance Jadi Sponsor Utama Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA)
- Modal Rig Mining Kecil, Penambang Bitcoin Individu Ini Mendapat Jackpot Senilai 215.000 Dolar AS dalam BTC
- Market Kripto Longsor, Whale Ethereum Borong ETH Ketika Harganya Anjlok
- AS Prediksi Kekurangan Chip Global Akan Berlangsung Hingga Kuartal Kedua Tahun Ini
Pada akhirnya, proyek X-59 yang bertujuan untuk menghentikan ledakan sonik bising yang bergema di atas kota-kota di era Concorde, saat terbang dengan kecepatan Mach 1,4.
Ledakan sonik terjadi ketika gelombang kejut dari suatu benda yang bergerak di udara lebih cepat dari kecepatan suara yang bergabung bersama sebelum mencapai tanah. Ledakan sonik menghasilkan energi suara yang sangat besar, sekitar 110 desibel, seperti suara ledakan atau guntur.
Ledakan keras yang terdengar setiap kali Concorde memecahkan penghalang suara sering digambarkan sebagai meresahkan oleh sebagian anggota masyarakat, yang akhirnya membatasi pesawat untuk penerbangan di atas Atlantik ketika mulai membawa penumpang pada tahun 1976.
Sebaliknya, X-59 dirancang untuk menghentikan gelombang kejut yang dipicu oleh pergerakan partikel udara saat pesawat menembus penghalang suara agar tidak bergabung. Penerbangan supersonic pun menjadi tak terlalu bising lagi.