Sentil Ernest Prakasa yang Sebut Nama 'Nusantara' Janggal, Abu Janda: Ini Akibat Malas Baca Sejarah, Jadi Tidak Tahu
JAKARTA - Pendapat sutradara Ernest Prakasa soal'Nusantara' tidak tepat untuk nama ibu kota baru di Indonesia disanggah oleh pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda. Menurutnya, Ernest kurang literasi sejarah sehingga salah kaprah.
"Seleb @ernestprakasa nyinyirin nama ibukota baru.. katanya janggal kalo 'Nusantara' dijadikan nama ibukota negara.. ini akibat Ernest Prakasa minim literasi sejarah (alias males baca). jadi tidak tahu kalo kata Nusantara itu sangat erat dengan sejarah Kalimantan Timur," kata Abu Janda lewat reels Instagram pribadinya, @permadiaktivis2 dilansir Jumat, 21 Januari.
Nama Nusantara untuk Ibu Kota baru sebelumnya disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. Menurut Ernest, Nusantara berarti cakupan keseluruhan semua wilayah di Indonesia, sehingga tidak tepat sebagai nama untuk ibu kota baru.
"Sejak dulu makna 'Nusantara' adalah keseluruhan Indonesia. Kalo dijadiin nama Ibukota, buat gue sih agak janggal. Ya ga sih?" tulis Ernest di Twitter @ernestprakasa.
Berbeda dengan Ernest, Abu Janda menyebutkan nama Nusantara sangat erat kaitannya dengan Kalimantan Timur, sebagaimana diungkapkan sejarawan asal Samarinda, Muhamad Sarip.
Baca juga:
- Faisal Basri Tuding Pemindahan Ibu Kota Jadi Modus Bagi-bagi Proyek
- Hidayat Nur Wahid PKS Dorong Referendum Soal Ibu Kota Baru, Eko Kuntadhi: Ente Tak Perlu Cari Alasan Buat Mengacau
- Gubernur Isran Noor Bantah Ada Kelompok Masyarakat Tolak Ibu Kota Negara Pindah ke Kaltim
- Jaksa Cecar Azis Syamsuddin Soal Komunikasinya Dengan Eks Penyidik KPK
"Kerajaan Kutai yang berlokasi di Kaltim dulunya sebelum bernama kerajaan Kutai dia bernama Nusantara bahkan orang-orang yang tinggal di kerajaan Kutai dulu disebut orang-orang Nusantara,"
"Jadi kata Nusantara ini sangat erat hubungannya dengan sejarah Kalimantan timur. Ernest Prakarsa adalah pelajaran bagi kita semua agar tidak minim literasi. Budayakan rajin membaca dulu sebelum berbicara agar tidak kelihatan bodohnya," sindir Abu Janda.