Lord Rangga Pimpinan Sunda Empire yang Gagal ‘Labrak' Arteria Dahlan di DPR, Anggap Urusan Belum Selesai dengan Minta Maaf

JAKARTA - Petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana yang dijuluki Lord Rangga sempat mendatangi gedung DPR, Kamis, 20 Januari. Namun, Lord Rangga tak jadi bertemu Arteria karena tidak diperkenankan masuk. 

Kedatangan Lord Rangga itu terkait pernyataan Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan yang menyinggung soal berbahasa Sunda dalan rapat.

Menurut Lord Rangga, sapaannya, Arteria tidak cukup hanya meminta maaf lalu persoalan tersebut dianggap selesai.

"Tidak cukup dengan minta maaf lalu urusan sudah selesai, nanti kita akan lihat langkah-langkah berikutnya," ujar Lord Rangga saat dihubungi, Jumat, 21 Januari.

Dalam waktu dekat ini, pimpinan Sunda Empire itu akan datang kembali ke parlemen untuk bertemu Ketua DPR Puan Maharani sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Karena itu (Arteria, red) kader PDIP. Soal Arteria Dahlan dan kader lainnya supaya tidak kurang ajar," katanya.

Meski begitu, Lord Rangga mengaku tidak akan meminta Arteria dipecat dari partai banteng moncong putih. Sebab kata dia, itu adalah hak Megawati.

"Itu kan hak ketua umum PDIP, lord juga tidak bisa berhak. Artinya secara keseluruhan lord datang ke sana untuk mengingatkan bahwa mereka ini adalah pembantu dari pada rakyat, harus melayani rakyat dengan sopan sehingga bertindak laku berbudi luhur," jelasnya.

Lord Rangga mengatakan tujuannya  bertemu dengan Arteria untu memberikan ‘pelajaran’ agar anggota Komisi III itu berbudi luhur.

"Dan bukan hanya Arteria Dahlan, lord datang ke DPR ini peringatan bagi semua DPR," sebutnya.

Dia pun mengungkap alasan dirinya batal bertemu Arteria. "Setelah dicek di dalam ruangannya beliau enggak ada. Jadi nanti akan disusun waktu lebih lanjut, akan ditemui kembali," katanya.

"Dan dalam waktu terpisah akan bertemu dengan Ibu Mega Ketua Umum PDIP, lord lagi membuat suratnya untuk bertemu supaya nanti itu bisa disebut silaturahmi kebangsaan supaya para pembantu rakyat tidak kurang ajar," tutur Lord Rangga.