Twitter Perluas Uji Coba Fitur Penanda Konten Menyesatkan, Di Indonesia Kapan?
JAKARTA - Twitter Inc mengatakan pada Senin, 17 Januari bahwa pihaknya akan memperluas fitur pengujiannya yang memungkinkan pengguna untuk menandai konten yang menyesatkan di platform media sosialnya. Setelah diujicoba ke AS, fitur ini diujicobakan ke Brasil, Spanyol, dan Filipina.
Twitter telah memperkenalkan uji coba fitur tersebut pada Agustus tahun lalu, sebagai bagian dari upayanya untuk mengurangi kesalahan informasi di platformnya. Uji coba ini pertama kali diuji di Amerika Serikat, Australia dan Korea Selatan.
menurut laporan Reuters, sejak pertama kali diumumkan, Twitter mengatakan telah menerima sekitar 3 juta laporan dari pengguna yang telah menggunakannya untuk menandai tweet yang mereka yakini melanggar kebijakannya.
Baca juga:
Raksasa media sosial tahun lalu meluncurkan program lain yang disebut Birdwatch, yang memungkinkan peserta menulis catatan dan memberikan konteks tambahan untuk tweet yang menyesatkan, meskipun catatan itu disimpan di situs web terpisah.
Belum diketahui secara pasti kapan fitur itu akan diujicoba ke Indonesia, atau diberlakukan untuk seluruh dunia. Diharapkan lewat fitur baru ini Twitter tidak lagi menjadi ajang untuk menyebarkan hoax atau berita atau kabar yang tak bertanggung jawab.