Gubernur Wayan Koster Klaim Kasus COVID-19 di Bali Rendah Meski Mobilitas Wisatawan Tinggi

DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan vaksinasi di Pulau Dewata menjadi prioritas.

Koster menyampaikan upaya keras untuk melakukan vaksinasi di Bali, langsung ditangani dan dipimpin dirinya. Vaksinasi di Bali mendapatkan prioritas dengan jumlah vaksin yang diperlukan sesuai dengan jumlah penduduk yang memenuhi syarat untuk divaksin. 

"Semula jumlah penduduk yang divaksin adalah 3 juta dari 4,3 juta penduduk provinsi Bali atau sekitar 70 persen. Kemudian, karena Bali menjadi tempat pertemuan internasional G20, saya meminta kepada Bapak Presiden untuk menambah kuota lagi yang memenuhi syarat semua itu 12 tahun ke atas yaitu mencapai 3,4 juta dipenuhi oleh bapak Menteri Kesehatan, di-drop vaksin sesuai dengan jumlah yang diperlukan sehingga, presentase yang dipakai naik dari 70 persen menjadi 79 persen," kata Koster di gedung DPRD Bali, Rabu, 12 Januari.

Menurutnya dari 3,4 juta warga Bali yang divaksin dua kali, maka diperlukan 6,8 juta dosis vaksin yang disediakan pemerintah.

"Semua tidak ada yang kurang. Bahkan,kita belum habis sehingga kita memiliki stok vaksin yang cukup. Pencapaian vaksinasi dosis pertama usia 12 tahun ke atas sekarang ini sudah mencapai 102 persen lebih tepatnya 102, 4 persen. Vaksin dosis kedua sudah mencapai 91, 3 persen jadi sudah tinggi," imbuhnya.

Koster mengatakan tingkat vaksinasi di Bali nomor dua tertinggi setelah DKI Jakarta secara nasional. 

"Kita sudah di peringkat kedua nasional dari 34 provinsi," sebutnya.

Sementara, untuk vaksinasi anak-anak dari usia 6 tahun hingga 11 tahun yang dimulai pada tanggal 15 Desember 2021, sudah mencapai 71 persen.

"Dan sekarang per hari kemarin sudah mencapai 102 persen tertinggi di Indonesia. Saya hampir setiap saat rapat dengan Bapak Menko Maritim, itu grafiknya Bali paling tinggi sendiri 102 persen," katanya.

"Kalau di daerah lain masih di bawah 50 persen (vaksinasi). Apa rahasianya, ini manajemen, koordinasi, komunikasi, secara intensif dengan Pangdam, Kapolda, Bupati dan Walikota sampai ke paling bawah. Sehingga betul-betul dilakukan percepatan target untuk di Bali dan hasilnya pun kelihatan," katanya.

Koster menyebut dengan adanya kerja keras untuk vaksinasi di Pulau Dewata, dalam jangka tiga bulan untuk tingkat kasus COVID-19 di Bali masih rendah. Meski masyarakat Bali berinteraksi dengan masyarakat di luar Pulau Bali dengan adanya wisatawan domestik yang berkunjung.

"Interaksi masyarakat luar Bali dengan Bali terutama para pengunjung dari Jawa datang ke Bali interaksinya cukup tinggi. Tapi astungkara kasus tidak meningkat rata-rata kasus hariannya itu sampai hari ini masih  empat orang per hari (itu) kecil," ujarnya.

Sedangkan kasus sembuh rata-rata 11 orang per hari dengan angka kumulatif mencapai 96,4 persen. 

“Yang meninggal jarang sekali, kebanyakan nol dalam satu hari. Kemudian, kasus aktifnya juga stabil pada angka dua digit, di rumah sakit itu sekitar 40 (orang kasus aktif) itu lain ada di isolasi terpusat.  Jadi perkembangan Pandemi COVID-19 di Provinsi Bali sangat baik. Ini yang merupakan hasil kerja kita bersama," ujarnya Koster.