Sesal Wapres Ma'ruf Amin Soal Wali Kota Bekasi Kena OTT: Kita Sudah Minta Kepala Daerah Jangan Sampai Kena KPK
JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menyeret Wali Kota Bekasi Rachmad Effendi. Ma'ruf mengaku pihaknya sudah pernah mengingatkan kepada daerah agar jangan sampai terseret kasus korupsi oleh KPK.
"Kita sudah minta kepala daerah semua untuk supaya bekerja dengan baik. Jangan sampai mengalami hal yang seperti itu, jangan sampai terkena KPK, lah," kata Ma'ruf di sela kunjungan kerjanya di Sulawesi Tengah, Kamis, 6 Januari.
Ma'ruf menuturkan, KPK menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsi yang diamanatkan oleh undang-undang. Bahkan, imbauan ini, kata Ma'ruf sudah disanggupi oleh seluruh kepala daerah.
"Oleh karena itu, kita minta kepala daerah, gubernur, bupati, wali kota semua juga bekerja sesuai dengan aturan yang ada. Ini saya kira sudah ada komitmen dari masing-masing pihak," ujar dia.
Diketahui sebelumnya, KPK melakukan OTT di wilayah Bekasi, Jawa Barat sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam operasi senyap tersebut, belasan orang dijaring komisi antirasuah termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau yang kerap dipanggil Kang Pepen.
Selain itu, turut ditangkap juga Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Bekasi dan pihak swasta. Adapun transaksi yang terjadi saat operasi senyap terjadi diduga berkaitan dengan suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan.
Dalam kegiatan itu, KPK juga menemukan uang. Tapi jumlahnya belum dirinci. Saat ini, KPK masih memeriksa 13 orang yang terjaring operasi senyap tersebut secara intensif.
Baca juga:
- 1 Orang Lagi yang Diringkus KPK, Total Penangkapan OTT Bekasi Jadi 13 Orang Termasuk Wali Kota Rahmat Effendi
- KPK Masih Periksa Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan 12 Orang Lainnya yang Terjaring OTT
- VIDEO: Terjaring OTT KPK, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Pernah Bicara soal Korupsi Tak Akan Jadi Budaya
- Hingga Pagi Ini, Wali Kota Rahmat Effendi Masih Jalani Pemeriksaan