JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih memeriksa secara intensif Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan belasan orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu, 5 Januari.
Bahkan, jumlah orang yang diperiksa bertambah satu orang sehingga total orang yang terjaring dalam operasi senyap itu menjadi 13 orang.
"Ada 13 orang yang saat ini masih diminta keterangan secara intensif," kata Ketua KPK Firli Bahuri kepada wartawan, Kamis, 6 Januari.
Hanya saja, Firli tak memerinci siapa satu orang yang menyusul ke Gedung Merah Putih KPK tersebut. Dia hanya meminta semua pihak untuk bersabar karena anak buahnya masih bekerja.
"Pemeriksaan masih berlanjut, mohon bersabar. Nanti kami akan sampaikan saat konferensi pers," ujar Firli.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, KPK melakukan OTT di wilayah Bekasi, Jawa Barat sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam operasi senyap tersebut, belasan orang dijaring komisi antirasuah termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau yang kerap dipanggil Kang Pepen.
Selain itu, turut ditangkap juga Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Bekasi dan pihak swasta. Adapun transaksi yang terjadi saat operasi senyap terjadi diduga berkaitan dengan suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan.
Dalam kegiatan itu, KPK juga menemukan uang. Tapi jumlahnya belum dirinci.