Gelar Latihan Militer untuk Antisipasi Agresi China, Taiwan: Pilot Kami Berpengalaman Menghadapi Pesawat Mereka
JAKARTA - Raungan jet angkatan udara Taiwan memecah langit negara itu dalam simulasi skenario perang, menunjukkan kesiapan tempur di tengah meningkatnya ketegangan militer dengan China, yang mengklaim pulau itu sebagai miliknya.
Sebelum lepas landas, awak pesawat di sebuah pangkalan di kota selatan Chiayi, homebase bagi jet tempur F-16 buatan AS yang sering dikerahkan untuk mencegat pesawat tempur China, bergegas ke pesawat yang sudah siap saat alarm berbunyi.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari latihan tiga hari untuk menunjukkan kesiapan tempur militer Taiwan, jelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir bulan ini.
Ketegangan di Selat Taiwan yang sensitif telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan Taiwan mengeluhkan misi berulang-ulang oleh angkatan udara China di dekat pulau demokrasi itu.
Pesawat militer China sering terbang ke bagian barat daya dari zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ), wilayah udara di sekitar pulau yang dipantau dan dipatroli oleh Taiwan.
"Dengan frekuensi yang sangat tinggi dari pesawat Komunis memasuki ADIZ kami, pilot dari sayap kami sangat berpengalaman dan telah menangani hampir semua jenis pesawat mereka," kata Mayor Yen Hsiang-sheng kepada wartawan, mengingat misi di mana ia dikirim untuk mencegat, mengutip Reuters 5 Januari.
Pesawat tempur J-16 China akhir tahun lalu. China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.
Baca juga:
- Dokter Ungkap Korban Pembantaian Militer Myanmar di Karenni Dibunuh dengan Cara Paling Kejam dan Tidak Manusiawi
- Militer Myanmar Penjarakan Pengawal Pribadi Wanita Kepercayaan Aung San Suu Kyi, Berasal dari Unit Anti-Teror
- Tak Perlu Operasi, Presiden Brasil Bolsonaro Sembuh dari Penyumbatan Usus Terkait Penusukan 2018
- Otoritas AS Mendakwa Mantan Perwira Militer Kolombia Terkait Konspirasi Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise
Diketahui, Taiwan telah menyebut kegiatan China sebagai perang "zona abu-abu", yang dirancang untuk melemahkan kekuatan Taiwan dengan membuat mereka berulang kali berebut, dan juga untuk menguji tanggapannya.
Dalam pesan tahun baru untuk China pekan lalu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, konflik militer bukanlah jawabannya. Sementara, Beijing menanggapi dengan peringatan keras, jika Taiwan melewati garis merah apa pun, itu akan mengarah pada 'bencana besar'.