Dua Tahun Pembunuhan Jenderal Iran, Pasukan Koalisi AS Gagalkan Serangan 2 Drone Bersenjata di Baghdad
JAKARTA - Dua drone bersenjata ditembak jatuh di Bandara Baghdad, Irak pada hari Senin, kata seorang pejabat koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS), sebuah serangan yang bertepatan dengan peringatan pembunuhan seorang jenderal top Iran oleh AS pada tahun 2020.
Tidak ada laporan kerusakan atau cedera dari insiden itu, yang juga dikonfirmasi oleh seorang pejabat keamanan Irak.
Pejabat koalisi internasional pimpinan AS yang memerangi kelompok ISIS di Irak mengatakan kepada The Associated Press (AP), sistem pertahanan C-RAM di Pusat Dukungan Diplomatik Baghdad menggunakan dua '“drone bunuh diri' sayap tetap. Sistem C-RAM melindungi instalasi Amerika di Irak.
"Ini adalah serangan berbahaya di bandara sipil," kata pejabat koalisi kepada The Associated Press seperti dikutip 3 Januari.
Pejabat keamanan Irak yang mengkonfirmasi insiden itu mengatakan, pesawat tak berawak itu menuju ke pangkalan AS di bandara Baghdad yang menampung para penasihat Paman Sam.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Kedua pejabat berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan peraturan.
Baca juga:
- Tutup Tahun, Hong Kong Resmi Larang Penjualan Produk Berbahan Baku Gading Gajah
- Diduga Rekam Karyawan Wanita Asing Saat Mandi, Pemilik Pabrik Diperiksa Polisi
- Gagal Pulihkan Pemerintahan Sipil, Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok Pilih Mengundurkan Diri
- Empat Partai Politik Sepakat Bangun Koalisi, Kabinet Baru Belanda Catat Rekor Jumlah Wanita dalam Pemerintahan
Untuk diketahui, serangan pesawat tak berawak AS tahun 2020 di Bandara Baghdad menewaskan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, yang merupakan Kepala Pasukan Quds elite Iran, dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan milisi yang didukung Iran di Irak yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer.