Dimakzulkan dan Dipenjara Karena Korupsi, Mantan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye akan Dibebaskan Kamis Malam

JAKARTA - Mantan Presiden Park Geun-hye akan dibebaskan Kamis malam di bawah pengampunan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, setelah empat tahun sembilan bulan penjara menyusul pemakzulan dan pemecatannya lantaran korupsi.

Mengutip Korea Times 30 Desember, Park yang berusia 69 tahun tengah menjalani hukuman penjara gabungan 22 tahun sejak Maret 2017, setelah dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya karena korupsi yang meluas dan skandal penjualan pengaruh yang melibatkan seorang teman dekat yang dituduh memanipulasinya.

Pekan lalu, Presiden Moon Jae-in memutuskan untuk mengampuni Park sebagai bagian dari amnesti khusus untuk Tahun Baru. Pemerintah mengatakan, keputusan itu dibuat dengan pertimbangan kesehatannya yang memburuk dan sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan persatuan nasional.

Kantor Presiden Moon mengatakan, keputusan untuk mengampuni Park dimaksudkan untuk "mengatasi sejarah masa lalu yang tidak menguntungkan, mempromosikan persatuan rakyat dan bergandengan tangan untuk masa depan."

"Saya berharap ini akan memberikan kesempatan untuk melampaui perbedaan pemikiran dan pro dan kontra, dan membuka era baru integrasi dan persatuan," kata juru bicaranya seperti melansir Reuters.

Park telah menerima perawatan di rumah sakit Seoul untuk serangkaian penyakit punggung, bahu dan penyakit lainnya. Dia dijadwalkan menerima sertifikat pengampunan di rumah sakit pada awal Jumat dan diperkirakan akan tetap di sana hingga awal Februari.

Mantan Presiden Park memenuhi syarat untuk perlindungan keamanan pemerintah, tetapi tidak tunduk pada hak istimewa mantan presiden lainnya, seperti pemberian pensiun khusus untuk pensiunan presiden dan sekretaris pribadi, kasus hukum yang menjeratnya.

Di mana dia akan tinggal setelah meninggalkan rumah sakit masih belum jelas untuk saat ini, karena rumah pribadi Park di Seoul selatan dilelang sebagai bagian dari penyitaannya.

Untuk diketahui, amnesti bagi Park, putri tertua dari mantan Presiden otoriter Park Chung-hee, diperkirakan akan memiliki dampak yang signifikan pada pemilihan presiden mendatang pada Bulan Maret 2022 mendatang, karena ia telah mendapat dukungan kuat dari pemilih di Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara, sebuah kubu oposisi utama People Power Party.

Pendukungnya diperkirakan akan berkumpul di dekat rumah sakit di Seoul selatan untuk merayakan pembebasannya. Sejumlah karangan bunga berdiri dengan pesan harapan kesehatannya sudah berjajar di jalan dekat rumah sakit.