Dugaan Diracunnya Pengkritik Presiden Rusia Alexei Navalny Menguat Setelah RS Menolak Memindahkannya
JAKARTA - Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny yang terkenal sering mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin jatuh koma setelah minum teh yang diduga mengandung racun. Dugaan menguat ketika pihak rumah sakit menolak permintaan keluarga untuk memindahkannya.
Dokter yang Navalny di Omsk, Siberia, mengatakan kondisinya membaik dalam semalam. Tetapi hidupnya masih dalam bahaya.
Rumah sakit Siberia yang merawat Navalny mengatakan pihaknya tidak dapat memenuhi permintaan keluarga Navalny untuk memindahkannya. Alasannya mereka khawatir atas keadaan klinisnya, di tengah klaim dari timnya bahwa penundaan itu untuk menutupi keberadaan 'zat mematikan' yang ada pada tubuh Navalny.
Melansir CNN, Jumat 21 Agustus, Navalny diduga keracunan dalam penerbangan kembali ke Moskow dari Tomsk, Siberia. Pesawat itu kemudian melakukan pendaratan darurat di Omsk. Sebuah pesawat medis telah dikirim oleh sebuah LSM Jerman ke Omsk dengan harapan mengevakuasi Navalny ke Berlin untuk perawatan di Rumah Sakit Charite, Berlin, Jerman.
Ketika ditanya mengapa memindahkan Navalny mungkin berbahaya, Kepala Dokter Rumah Sakit Omsk Alexander Murakhovsky mengatakan "apa pun bisa terjadi, bahkan hal paling menyedihkan pun mungkin terjadi."
Tim Navalny mengklaim bahwa polisi transportasi di Omsk telah mendeteksi adanya 'zat mematikan' yang mengancam nyawa Navalny dan orang-orang di sekitarnya. Mereka juga mengatakan inilah alasan mengapa otoritas rumah sakit tidak mengizinkan Navalny dipindahkan.
Istri Navalny, Yulia Navalnaya, yakin bahwa penolakan pemindahan Navalny untuk menutupi 'zat kimia' yang ada di tubuh Navalny.
"Mereka menolak untuk memindahkannya. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak dapat melakukannya sekarang dan bahwa dia tidak dapat diangkut meskipun dua jam yang lalu kami sedang menyiapkan dokumen untuk pemindahannya. Karena itulah sebenarnya polisi transportasi ada di sini," kata Yulia.
"Setelah dua jam berlalu, dan para dokter menolak memberikan Alexey kepada kami untuk kami dapat membawanya," tambah Yulia.
Sementara itu, Anatoly Kalinichenko mengatakan bahwa para dokter tidak yakin Navalny diracuni. Hal tersebut dikarenakan tidak ada racun yang ditemukan dalam darah atau urin Navalny.
"Racun atau jejak keberadaannya di tubuh belum teridentifikasi. Mungkin diagnosa 'keracunan' masih jauh di benak kami. Tapi kami tidak yakin bahwa pasien mengalami keracunan," tambahnya.
Baca juga:
Ketika ditanya apakah Navalny mungkin diizinkan melakukan perjalanan ke Berlin, Murakhovsky mengatakan rumah sakit Omsk tidak memiliki kontak dari rumah sakit Charite. Tetapi mereka telah melakukan kontak dengan rumah sakit di Moskow.
"Saya tidak berpikir bahwa spesialis dari Burdenko dan Pirogov (rumah sakit di Moskow) lebih buruk daripada rumah sakit yang Anda sebutkan. Jika pasien dalam keadaan stabil, spesialis di klinik kami dan dokter kami tidak akan keberatan dengan itu (pemindahan Navalny). Tapi untuk hari ini pemindahan terlalu dini," jelasnya.