JAKARTA - Pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny mengatakan pada Hari Rabu, Yevgeny Prigozhin, pendiri perusahaan militer swasta Wagner yang ambil bagian utama dalam perang Ukraina, telah mengunjungi penjaranya untuk merekrut narapidana.
Navalny, yang ditahan di koloni hukuman IK-6 dengan keamanan maksimum di Melekhovo, sekitar 250 km (115 mil) timur Moskow, mengatakan seorang "saksi mata" yang tidak disebutkan telah menggambarkan kunjungan Prigozhin kepadanya.
Dia mengatakan, Prigozhin telah menawarkan pengampunan kepada narapidana jika mereka bertahan enam bulan bersama Wagner, dan antara 80 dan 90 dari mereka menerima tawarannya setelah diberi waktu lima menit untuk mempertimbangkannya. Dia tidak mengatakan kapan dugaan kunjungan itu terjadi.
Prigozhin, dalam komentar yang dikeluarkan oleh layanan persnya, menolak untuk mengonfirmasi kunjungan tersebut tetapi mengatakan, dia tidak melihat kesalahan dari menawarkan "kesempatan kedua" dalam hidup kepada para tahanan.
"Tidak ada yang bisa merampas hak seseorang untuk membela tanah airnya, ibunya dan keluarganya dengan segala cara yang tersedia," katanya, melansir Reuters 22 Desember.
Pada Bulan September, cuplikan dirilis dari Prigozhin, yang menjalani sembilan tahun penjara selama era Soviet untuk kejahatan, termasuk pencurian dan penipuan, menawarkan kesepakatan serupa kepada narapidana di sebuah penjara di Kota Yoshkar-Ola, 760 km (470 mil) timur Moskow.
Dalam unggahan Twitternya, dia mengatakan perekrutan narapidana untuk berperang di Ukraina menunjukkan korosi negara Rusia.
"Fondasi hukum sedang dihancurkan di Rusia demi kekalahan di masa depan dalam perang yang memalukan," kata Navalny, yang dapat mengunggah di media sosial melalui pengacara dan sekutunya.
Dalam tanggapannya, Prigozhin mempermasalahkan fakta banyak pendukung Navalny telah diizinkan oleh negara untuk melarikan diri ke luar negeri.
BACA JUGA:
"Seharusnya mereka dikumpulkan, dibentuk menjadi satu batalyon pemasyarakatan dan diserahkan kepada saya. Dan jangan ragu, mereka semua akan mati sebagai pahlawan," tukasnya.
Grup Wagner, yang dikatakan Prigozhin didirikan pada 2014, menjadi semakin menonjol selama perang Ukraina, termasuk selama pertempuran brutal dan berlangsung lama untuk kota kecil Bakhmut.
Diketahui, Navalny, pengkritik domestik Presiden Vladimir Putin yang paling lantang dan penentang keras perang di Ukraina, saat ini menjalani hukuman total 11-1/2 tahun atas tuduhan termasuk penipuan dan penghinaan terhadap pengadilan. Navalny dan pemerintah Barat mengatakan tuduhan terhadapnya bermotivasi politik.
19/20 Putin told Prigozhin to create squads of criminals, where they smash heads with sledgehammers and hold public executions. And all this for the purpose of shamelessly snatching a piece of land from the neighboring state.
— Alexey Navalny (@navalny) December 21, 2022