Kelompok Media Progozhin akan Ditutup Setelah Pemberontakan Grup Wagner
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Yevgeny Prigozhin. (Wikimedia Commons/Government of the Russian Federation)

Bagikan:

JAKARTA - Kelompok induk media yang dikendalikan oleh Yevgeny Prigozhin akan ditutup, kata direktur salah satu outletnya, menyoroti nasib buruk kepala tentara bayaran itu seminggu setelah pemberontakan setengah hati yang dilakukan para tentara Grup Wagner.

Di bawah kesepakatan yang menghentikan pemberontakan, Prigozhin, mantan sekutu Presiden Vladimir Putin, diizinkan pergi ke pengasingan di Belarusia. Sementara, anak buahnya diberi pilihan untuk bergabung dengannya, diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjata Rusia atau kembali ke rumah.

Patriot Media di bawah Prigozhin dengan outlet utamanya situs berita RIA FAN, memiliki kebijakan editorial pro-Kremlin yang sangat nasionalis, sekaligus memberikan liputan positif tentang Prigozhin dan Grup Wagner miliknya.

"Saya mengumumkan keputusan kami untuk menutup dan meninggalkan ruang informasi negara," kata direktur RIA FAN Yevgeny Zubarev dalam klip video yang diunggah di akun media sosial induk kelompok media itu, melansir Reuters 3 Juli.

Kendati demikian, Zubarev tidak memberikan alasan lebih jauh terkait keputusan yang yang diambil tersebut.

Sementara itu, surat kabar Rusia Kommersant melaporkan pada Hari Jumat, pengawas komunikasi negara Roskomnadzor telah memblokir media yang terkait dengan Prigozhin, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Roskomnadzor tidak dapat dihubungi pada Hari Minggu untuk memberikan komentar.

Media Rusia juga melaporkan bahwa "pabrik troll" yang diduga digunakan oleh Prigozhin untuk mempengaruhi opini publik di luar negeri, termasuk Amerika Serikat, telah dibubarkan.

Dalam unggahan videonya, Zubarev memuji catatan Patriot Media, dengan mengatakan mereka telah membela Prigozhin dan Putin dari serangan oposisi anti-Kremlin, termasuk kritikus Putin yang dipenjara, Alexei Navalny.

Grup Patriot telah bekerja "melawan Alexei Navalny dan perwakilan oposisi lainnya yang benar-benar berusaha menghancurkan negara kita", katanya.

Terlepas dari pemberontakan yang gagal, pihak berwenang Rusia belum secara resmi melarang Grup Wagner. Tetapi, Presiden Putin mengatakan pada Hari Selasa pekan lalu, keuangan perusahaan katering Prigozhin akan diselidiki.

Dia mengatakan, Grup Wagner dan pendirinya telah menerima hampir 2 miliar dolar AS dari Rusia pada tahun lalu.

Diketahui, pejuang Wagner telah melakukan beberapa pertempuran paling berdarah dari perang 16 bulan yang tengah berlangsung di Ukraina.

Di bawah kepemimpinan Prigozhin, grup tersebut telah berkembang menjadi bisnis internasional yang luas dengan kepentingan pertambangan dan pejuang di Afrika dan Timur Tengah.