Paus Fransiskus Meratapi Anjloknya Angka Kelahiran di Italia: Ini adalah Tragedi
VATIKAN - Paus Fransiskus pada Minggu meratapi tingkat kelahiran yang anjlok di Italia dan memperingatkan bahwa penurunan itu merupakan ancaman bagi masa depan negara itu.
Angka kelahiran di Italia tahun lalu mencapai level terendah sejak penyatuan bangsa itu pada 1861, kata kantor statistik nasional bulan lalu. Jumlah kelahiran di sana telah menurun selama 12 tahun berturut-turut.
"Musim dingin demografik ini benar-benar mengkhawatirkan, setidaknya di sini di Italia," kata Paus dalam khotbah mingguannya di depan lapangan Santo Petrus Basilika.
Baca juga:
- Turki Lanjutkan Proyek Kapal Nasional (MILGEM), Bangun Tiga Kapal Perang Sekaligus
- Lebih dari Sekadar Uang, Lomba Unta di Uni Emirat Arab Hidupkan Kembali Tradisi Budaya Gurun Pasir
- Tokoh Perlawanan Apartheid dan Peraih Nobel Perdamaian, Uskup Agung Desmond Tutu Wafat
- Ilmuwan Temukan Embrio Dinosaurus 'Utuh' Dalam Telur Berusia Sekitar 72 - 66 Juta Tahun di China
"Tampaknya banyak orang yang kehilangan minat untuk memiliki anak. Banyak pasangan lebih memilih untuk tetap tak beranak atau punya satu anak saja. Ini adalah tragedi yang bertentangan dengan keluarga kita, negara kita dan masa depan kita."
Menurut kantor statistik ISTAT, tahun lalu Italia mencatat 404.892 kelahiran, turun 15.192 dari 2019. Sementara angka kematian pada tahun yang sama mencapai 746.146 dan mengurangi populasi di negara itu menjadi 59,3 juta orang.
ISTAT mengatakan turunnya angka kelahiran terus berlangsung pada tahun ini. Mereka menambahkan bahwa pandemi COVID-19 sepertinya menjadi faktor penyebab dari penurunan itu.