Sebelum Jadi Presiden Termuda Chili, Gabriel Boric Sukses Pimpin Demo Mahasiswa Protes Neoliberal
JAKARTA - Sepuluh tahun setelah memimpin protes mahasiswa menuntut pendidikan yang lebih baik, Gabriel Boric memenangi kontestasi politik di Chili dengan mengungguli politisi sayap kanan dalam Pemilihan Presiden.
Mantan mahasiswa hukum yang telah berjanji untuk mengubur model ekonomi 'neoliberal' Chili, secara meyakinkan mengalahkan saingannya Jose Antonio Kast dalam pemilihan presiden negara itu pada Hari Minggu
Dengan 99,95 persen suara dihitung, Boric menang dengan 55,87 persen suara, mengamankan kemenangan atas Kast yang tertinggal dengan 44,13 persen. Rencananya, Boric akan dilantik sebagai Presiden pada 11 Maret.
"Saya akan menjadi presiden dari semua orang Chili, apakah Anda memilih saya atau tidak," ujar Boric (35) dalam panggilan telepon dengan Presiden saat ini Sebastian Pinera pada Minggu malam, dikutip dari Reuters 21 Desember.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi tantangan yang luar biasa ini," sambungnya.
Boric menjadi terkenal setelah sukses memimpin protes mahasiswa pada tahun 2011, menuntut pendidikan yang lebih baik dan lebih murah. Protes yang memicu kemarahan publik pada kebijakan berorientasi pasar 'neo-liberal' Chili, yang secara luas dianggap telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat selama beberapa dekade tetapi juga telah memicu ketidaksamaan.
Ketidakseimbangan itu memicu pemberontakan sosial yang meluas pada tahun 2019, menyalakan sumbu kebangkitan politik kiri progresif dan penyusunan ulang konstitusi era kediktatoran negara itu.
"Jika Chili adalah tempat lahir neo-liberalisme, itu juga akan menjadi kuburannya. Jangan takut pemuda mengubah negara ini," tegas Boric ketika dia memenangkan pencalonan untuk blok kirinya.
Berasal dari Punta Arenas, di ujung selatan Chili, Boric sebagai mahasiswa memimpin Federasi Mahasiswa di Universitas Chili di Santiago. Saat masih berusia 20-an, ia telah bergabung dengan Kongres nasional sebagai anggota parlemen majelis rendah, mewakili wilayah Magallanes yang luas dan jarang penduduknya di selatan pada tahun 2014.
Dengan rambut hitam tebal dan janggut yang dipangkas, dia sekarang lebih rapi daripada di masa pemimpin muridnya. Meskipun dikenal sebagai wajah kiri di Chili, Boric pada awalnya adalah kandidat kuda hitam untuk kursi kepresidenan.
Dia baru saja mencapai ambang batas 35.000 tanda tangan yang dibutuhkan untuk menjadi kandidat. Tapi kemudian dia mengalahkan walikota populer wilayah Santiago, Daniel Jadue, dari Partai Komunis, untuk memimpin aliansi kiri.
Sejak saat itu Boric berusaha menjauhkan diri dari beberapa pandangan yang lebih ekstrem dari kelompok sayap kiri dalam aliansinya, termasuk dukungan dari Partai Komunis untuk pemerintahan Presiden Nicolas Maduro di Venezuela.
Baca juga:
- Surat Kabar Inggris Terbitkan Foto PM Boris Johnson yang Diduga Gelar Pertemuan di Taman saat Penguncian COVID-19
- Inggris Laporkan Lebih dari 12 Ribu Kasus Varian Omicron Sehari, Menteri Kesehatan: Tidak Ada Jaminan Pandemi Ini
- Genjot Vaksinasi COVID-19, Iran Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron
- Antisipasi Varian Omicron saat Libur Natal dan Tahun Baru, Pakar Kesehatan Desak Pemberian Vaksin Dosis Booster
Didukung oleh generasi muda, ada banyak meme online yang mendukungnya. Sejumlah pesohor pun berdiri di belakangnya, termasuk aktor Chili-Amerika Pedro Pascal dari "The Mandalorian" dan aktor Meksiko Gael Garcia Bernal.
Tak hanya itu, mantan Presiden Chili dua periode Michelle Bachelet, sekarang komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, mendukung Boric, dengan mengatakan dia akan menempatkan Chili pada "jalan kemajuan untuk semua, kebebasan yang lebih besar, kesetaraan dan hak asasi manusia."
"Anda dapat mengandalkan saya, saya akan bertindak tegas untuk menyatukan negara ini lagi," serunya kepada para pemilih saat menjalani debat di televisi pada masa kampenye lalu.