Tingkatkan Kemampuan Siluman dan Menghindar Rudal Musuh, Sukhoi Su-57 Rusia Bisa Dipasangi Moncong Datar
JAKARTA - Nosel atau 'moncong' jet tempur datar yang unik pada drone serang berat S-70 Okhotnik terbru, kemungkinan besar dipasang pada modifikasi berikutnya jet tempur generasi kelima Sukhoi Su-57, untuk meningkatkan kemampuan silumannya, ujar pilot senior Angkatan Udara Rusia Mayor Jenderal Vladimir.
Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah klip video sebelumnya pada Hari Selasa yang, menunjukkan peluncuran versi terbaru dari drone serang berat siluman S-70 'Okhotnik', yang dilengkapi dengan pendorong nozzle datar yang unik untuk memangkas kemampuan pelacakan radar musuh.
“Langkah-langkah serupa kemungkinan besar akan diambil untuk Su-57, tetapi ini mungkin, tahap kedua dari pengembangannya. Sebuah mesin baru akan dipasang di atasnya,” kata pilot militer itu, mengomentari peluncuran pesawat itu kepada TASS seperti dikutip 19 Desember.
Popov menerangkan, mesin yang dimodifikasi kemungkinan besar akan menampilkan nosel datar, katanya. Namun menurutnya, mengingat pesawat tempur menggunakan mode akselerasi afterburner, nosel ini harus memiliki opsi untuk mengubah konfigurasinya.
"Dipasang di pesawat tempur, ia harus memperluas dan mempersempit kapasitas throughputnya," jelas Popov, seraya menambahkan bahwa teknologi nosel datar tidak diragukan lagi merupakan terobosan dalam pembuatan pesawat modern.
Nosel baru untuk drone serang berat Okhotnik akan sangat mengurangi kerentanannya terhadap hulu ledak rudal pencari panas musuh, ucap Popov menerangkan.
"Nosel datar dirancang untuk memotong radiasi inframerah dari aliran gas buang mesin. Radiasi inframerah aliran memungkinkan kemampuan pertahanan udara dengan hulu ledak radiasi termal untuk membidik drone," ungkapnya.
"Jenis aliran udara yang masuk menekan dan mengaburkan gas yang keluar dari nozzle. Tidak ada obor (nozzle) besar dan dengan demikian aliran gas yang keluar dari mesin tidak terlihat. Ini adalah obor yang pada dasarnya 'menarik' rudal pelacak termal , baik itu senjata udara-ke-udara atau darat-ke-udara," paparnya.
Nosel baru telah mengubah bentuk badan pesawat tak berawak, yang telah memotong tanda radarnya, kata pilot militer tersebut.
"Radar signature pesawat juga berkurang setelah dipasang flat nozzle. Penampang yang memantulkan sinar radio juga menyempit karena pesawat sekarang tidak memiliki fitur kasar dalam desainnya dan hampir menjadi datar," bebernya.
"Badan pesawat tak berawak sekarang benar-benar terlihat seperti satu sayap. Jika kita mengingat Okhotnik versi pertama, mesinnya jelas menonjol di sana dan sekarang tidak demikian. Sekarang semua fiturnya halus dan akibatnya penampang telah dipotong dan defleksi pancaran radar telah diperbesar," tukas pilot militer pengalaman ini.
Baca juga:
- Janjian Bertemu Presiden Xi Jinping di Olimpiade Musim Dingin Beijing, Presiden Putin: Kami Menolak Politisasi Olahraga
- Gelar Pertemuan Virtual, Presiden Putin dan Presiden Xi Jinping Kritisi Aliansi Militer AUKUS dan QUAD
- Sebut Varian Omicron Bisa Menjadi Dominan pada Pertengahan Januari, Presiden Komisi Eropa: Saya Sedih
- Ungkap Ada Staf CIA Bekerja di Pemerintahan Rusia pada 1990-an, Presiden Putin: Saya Membersihkan Semuanya
Untuk diketahui, Sukhoi Su-57 adalah pesawat tempur multi-peran generasi kelima buatan Rusia yang dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara, darat, dan laut. Jet tempur Su-57 mampu mengembangkan kecepatan jelajah supersonik, memiliki persenjataan yang ditempatkan di dalam badan pesawat dan lapisan penyerap radar dan peralatan radio-elektronik onboard yang paling canggih.
Angkatan Udara Rusia akan menerima 22 pesawat tempur Su-57 pada akhir 2024 dan jumlah mereka akan meningkat menjadi 76 pada tahun 2028. Pesawat tempur Su-57 pertama dikirim ke pasukan Rusia pada tahun 2020.