Kurang Efektif Hambat Varian Omicron, Inggris Hapus Daftar Merah Perjalanan COVID-19 Mulai Hari Ini

JAKARTA - Pemerintah Inggris akan menghapus semua negara dari daftar merah perjalanan COVID-19, total ada 11 negara, mulai Rabu karena ada transmisi komunitas varian Omicron di Inggris, Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan kepada parlemen.

Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan dan Hong Kong. Pemerintah Inggris menambahkan 11 negara Afrika ke daftar merahnya mulai akhir November, yang berarti hanya warga negara Inggris atau penduduk yang datang dari negara-negara tersebut, yang diizinkan masuk dan kemudian harus dikarantina di sebuah hotel.

"Sekarang ada transmisi komunitas varian Omicron di Inggris dan varian ini telah menyebar begitu luas di seluruh dunia, daftar merah perjalanan sekarang kurang efektif dalam memperlambat serbuan Omicron dari luar negeri," ujar Javid mengutip Reuters 15 Desember.

"Kami akan menghapus semua 11 negara dari daftar merah perjalanan efektif mulai pukul 4 pagi besok (Rabu ini)," sambungnya

Adapun 11 negara yang akan dihapus adalah Angola, Botswana, Eswatini, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Nigeria, Afrika Selatan, Zambia, dan Zimbabwe.

Inggris telah mendaftarkan lebih dari 4.700 kasus Omicron, dengan 10 orang dirawat di rumah sakit, dan satu orang telah meninggal setelah tertular varian tersebut.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pada Hari Selasa bahwa Inggris menghadapi "lonjakan besar" dalam kasus Omicron.

Untuk diketahui, perusahaan perjalanan telah mendesak pemerintah untuk mengurangi pembatasan sesegera mungkin. Bandara Heathrow London mengatakan pekan lalu, melihat tingginya tingkat pembatalan pelancong bisnis karena kekhawatiran atas pembatasan.

Inggris masih akan mewajibkan semua pelancong yang masuk untuk melakukan PCR atau tes aliran lateral cepat maksimum 48 jam sebelum keberangkatan, tindakan yang dikatakan Menteri Transportasi Grant Shapps akan ditinjau pada minggu pertama Januari.