Keju Terbaik Dunia Tahun 2021 Jatuh ke Keju Kambing Asal Spanyol
JAKARTA - Keju kambing lembut dari Spanyol memenangkan tempat pertama di Penghargaan Keju Dunia, mengalahkan 4.079 jenis keju lainnya yang berasal dari lebih dari 40 negara di lima benua.
Keju pemenang, yang disebut Olavidia, merupakan produk besutan pembuat keju Quesos y Besos, mendapat 103 suara, mengalahkan pemenang tempat kedua, keju lunak dari Fromagerie Berthaut Prancis dengan 98 suara, yang unggul hingga menit terakhir.
Seorang juri Inggris, Jason Hinds, mengatakan kepada sesama juri di panel sebelum mereka memberikan suara, keju kambing memiliki "tekstur yang kaya, menggoda, lembut" dan "rasa yang bulat dan hangat."
"Saya hanya ingin tidur dengannya," ujar Hinds, sambil tersenyum, pada upacara yang disiarkan langsung oleh penyelenggara dari Kota Oviedo di utara Spanyol, mengutip CNN 4 November.
Silvia Pelaez, pemilik produsen keju pemenang, berkata, "Kami adalah pembuat keju kecil yang sederhana di Jaen," sebuah kota di Spanyol selatan yang terkenal dengan buah zaitunnya yang banyak diekspor.
"Pekerjaan harian memiliki imbalannya," tukas Pelaez, menambahkan pembuat keju, yang secara resmi dikenal sebagai Lacteos Romero Pelaez, hanya memiliki enam karyawan.
Keju kambingnya memiliki garis hitam yang mencolok di tengahnya, yang disebutkan oleh para juri. Penyelenggara kompetisi mengatakan keju itu "dimatangkan dengan penicillium candidum dan abu batu zaitun." Beberapa komentar menunjukkan abu menyumbang garis hitam.
Pemenang sebelumnya adalah keju biru organik, Rogue River Blue, juara Amerika pertama dalam penghargaan ini. Itu terjadi pada Oktober 2019 di Bergamo, Italia. Tahun lalu, lomba keju terbaik tahunan tidak dihelat lantaran pandemi COVID-19.
Total sekitar 250 juri, termasuk ilmuwan makanan, penjual keju, koki dan sommelier, berbaur dengan keju dan satu sama lain selama kompetisi. Itu dimulai di 88 meja di aula konferensi besar, masing-masing dikelola oleh tiga juri yang mencicipi dan menilai sekitar 45 keju yang tersebar di hadapan mereka di setiap meja.
Mereka berfokus pada "tampilan, rasa, bau, dan rasa dari setiap entri, menilai aspek seperti penampilan kulit dan pasta, serta aroma, tubuh, dan tekstur keju, dengan sebagian besar poin diberikan untuk rasa dan rasa di mulut," papar situs web organisasi tersebut.
Kemudian, jumlahnya dikurangi menjadi 88 keju atau satu "keju besar" per meja. Ke-88 semifinalis kemudian bersaing untuk menjadi 16 finalis. Nasib mereka diputuskan oleh apa yang disebut "juri super" dari 16 juri yang tidak memiliki hubungan komersial dengan produsen keju ini, kata organisasi itu.
Di babak final penjurian, masing-masing dari 16 juri berbicara tentang satu keju, memuji karakteristiknya, dan kemudian ke-16 juri mencicipi keju yang sama, dan memberikan suara dengan mengangkat kartu bernomor, pada skala 1 hingga 10, memberikan poin keju itu, di depan mata penonton auditorium. Cara yang sama kemudian digunakan untuk 15 finalis lainnya.
Baca juga:
- Laporkan Kematian Pertama Pasien Varian Omicron, Menteri Kesehatan Inggris: Tidak Ada yang Menyebar Secepat Ini
- Israel Cabut Fasilitas Mobil, Sopir hingga Pengawal untuk Istri dan Anak Mantan PM Netanyahu Meski Ada Ancaman
- Tuduh Ukraina Memobilisasi Artileri, Rusia: Negosiasi Penyelesaian Damai Menemui Jalan Buntu
- Ungkap Ada Staf CIA Bekerja di Pemerintahan Rusia pada 1990-an, Presiden Putin: Saya Membersihkan Semuanya
Keju kambing yang menang adalah yang terakhir dinilai di antara para finalis, dan itu berlangsung sepanjang hari. Tapi apakah itu yang terbaik di dunia saat ini?
Judulnya adalah "keju juara dunia," John Farrand, direktur pelaksana Guild of Fine Food yang berbasis di Inggris, yang menyelenggarakan penghargaan keju, mengatakan kepada CNN.
"Para juri menganggapnya sebagai keju terbaik di dunia. Ini menjadi juara baru," tandasnya.