Presiden Jokowi Harap Dukungan Rusia dalam Presidensi G20 Indonesia

JAKARTA - Presiden Joko Widodo melalui Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay P. Patrushev, berharap Rusia dapat mendukung keketuaan Indonesia di G20 pada 2022.

"Presiden juga menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Nikolay Patrushev. Presiden kembali menyampaikan prioritas Indonesia di dalam keketuaannya di G20 dan mengharapkan dukungan Rusia," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di kantor Presiden dikutip Antara, Senin, 13 Desember.

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay P. Patrushev di Istana Merdeka pada Senin.

"Selain itu Presiden juga sampaikan di tahun 2023 Indonesia juga akan memegang keketuaan ASEAN dan mengharapkan kerja sama dengan Rusia selama keketuaan Indonesia di ASEAN," ungkap Retno.

Presiden Jokowi juga menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama bidang keamanan informasi internasional antara Indonesia dan Rusia yang akan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Mahfud MD dan Patrushev pada Selasa, 14 Desember.

"Sekretaris Patrushev akan melakukan konsultasi bilateral bidang keamanan dengan Menkopolhukam dan ini merupakan konsultasi yang keenam kalinya," imbuh Menlu Retno.

Di akhir keterangannya, Menlu Retno mengatakan Rusia adalah mitra baik Indonesia. Indonesia akan terus mengembangkan strategic trust dengan semua negara dan semua mitra Indonesia.

"Strategic trust ini sangat penting sebagai fondasi untuk membangun sebuah kerja sama yang saling menguntungkan dan saling menghormati. Strategic trust ini juga diperlukan untuk membangun dunia yang damai, stabil, dan sejahtera dan Indonesia memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk berkontribusi menciptakan dunia yang damai stabil dan sejahtera," ungkap Retno.

Turut mendampingi Presiden saat menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Patrushev yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.