Halau Akun Bot Pengguna Baru Instagram Wajib Input Nomor KTP
JAKARTA - Mendaftar atau membuat akun Instagram tidaklah sulit. Yang diperlukan hanyalah alamat email, maka pengguna akan memiliki akun Instagram untuk bersosial media.
Sayangnya, kemudahan tersebut memiliki efek samping yang buruk. Pasalnya, sistem registrasi akun tersebut memungkinkan seseorang untuk membuat akun palsu atau bot. Di mana akun-akun ini bisa dimanfaatkan untuk menambah jumlah pengikut atau follower.
Baca juga:
Bahkan tak sedikit yang memanfaatkan akun-akun tersebut untuk menyebarkan informasi palsu dan ujaran kebencian di platform Instagram. Mengantisipasi hal tersebut, Instagram merancang sistem registrasi baru yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan data identitas sebelum membuat akun.
"Mulai hari ini, kami akan mulai meminta orang untuk mengkonfirmasi siapa di balik akun ketika kami melihat pola perilaku potensial yang tidak autentik," ungkap Instagram dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Business Insider, Jumat 14 Agustus.
Nantinya pengguna baru akan diminta untuk memasukkan informasi, seperti nomor identitas atau Kartu Tanda Penduduk, dokumen paspor, hingga kartu SIM yang dapat dikonfirmasi. Setelahnya Instagram akan memverifikasi data tersebut, selama 30 hari, sebelum pengguna baru dapat mengakses akun Instagramnya.
"Dengan meminta orang-orang di belakang akun untuk mengkonfirmasi data mereka, kami akan dapat lebih memahami saat akun mencoba menyesatkan pengikut mereka, meminta pertanggungjawaban mereka, dan menjaga keamanan komunitas kami," lanjut Instagram.
Cara ini juga mencegah kemungkinan, akun-akun palsu atau bot yang digunakan untuk sarana kampanye atau membuat konten viral. "Ini termasuk akun-akun yang berpotensi terlibat dalam perilaku tidak autentik dalam mengerahkan pengikutnya secara otomatisasi, seperti akun bot," tulis Instagram
Sayangnya, Instagram tak menjelaskan kapan pemberlakukan kebijakan baru ini akan dilaksanakan. Pasalnya sistem verifikasi identitas akun ini baru akan ditetapkan sebelum pemilihan presiden 2020 di Amerika Serikat (AS).
Meski begitu, perusahaan induk Instagram, Facebook juga tengah memerangi penyebaran informasi salah terkait pemilu di platform-nya, yang berkoalisi dengan raksasa teknologi lainnya seperti Google, Microsoft, Twitter, LinkedIn, Pinterest, Reddit, Verizon Media dan Wikimedia Foundation.