Sayonara Facebook Lite dari Perangkat iOS
Aplikasi Facebook Lite di Android (Aditya Fajar/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Media sosial Facebook dikabarkan akan menonaktifkan layanan Facebook Lite pada iOS. Alhasil pengguna Facebook Lite di Brasil tak lagi bisa mengakses layanan tersebut. 

Melansir dari MacRumors, pengguna Facebook Lite akan mendapatkan pesan yang memberitahukan jika layanan ini akan segera dinonaktifkan. Agar bisa tetap berkomunikasi, Facebook menyarankan agar penggunanya mengunduh aplikasi Facebook reguler. 

"Facebook Lite untuk iOS akan dinonaktifkan. Anda dapat menggunakan aplikasi Facebook asli untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga," tulis pemberitahuan Facebook, Kamis 13 Agustus. 

Notifikasi Facebook Lite (dok. MacRumors)

Sejatinya Facebook Lite dirancang untuk bisa digunakan pada jaringan internet yang lemah, seperti 2G maupun area dengan kondisi sinyal yang buruk. Facebook pun memangkas sejumlah fitur yang ada di Facebook reguler agar bisa tetap digunakan. 

Aplikasi ini juga bisa digunakan pada smartphone dengan spesifikasi rendah. Facebook juga meluncurkan versi ringan dari aplikasi Facebook Messenger di Turki pada 2018.  

"Karena adopsi terbatas dan peningkatan yang kami lakukan untuk meningkatkan pengalaman bagi orang-orang di aplikasi kami, kami tidak lagi mendukung Facebook Lite untuk iOS," ujar juru bicara Facebook.

Tentu hal ini menjadi pertanyaan besar bagi sebagian besar pengguna Facebook Lite. Pasalnya, pada 2017 perusahaan mengklaim bahwa Facebook Lite telah memiliki 200 juta pengguna aktif dan lebih dari 1 miliar unduhan untuk versi Android.

Pasalnya aplikasi Facebook dianggap sejumlah pengguna sebagai aplikasi yang memerlukan ruang penyimpanan cukup besar. Sebut saja aplikasi reguler Facebook untuk iPhone 11 berukuran 244,78 MB, sedangkan Facebook Lite hanya memerlukan 8,7MB yang relatif kecil. 

Sebelum ini, Instagram juga telah menghapus versi ringan dari aplikasinya. Layanan Instagram Lite pun sudah tak lagi tersedia di sejumlah negara, seperti Kenya, Meksiko, Peru dan Filipina, sejak April lalu.