Anggota Komisi III Wanti-wanti Kapolri Sigit dan Jajaran, Terus Perbaiki Institusi Meski Hasil Survei Positif
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Andi Rio Idris Padjalangi mengapresiasi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebutkan Polri sebagai lembaga penegak hukum dengan mendapatkan simpati dan tingkat kepercayaan 80,2 persen oleh publik. Hasil survei ini menggeser Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Andi berharap Polri bisa mempertahankan tingkat kepercayaan publik ke depannya dengan selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
“Tentunya hal itu tidak lepas dari ‘tangan dingin’ Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya yang ingin melakukan perubahan dalam meningkatkan kepercayaan dan pelayanan kepada publik,” ujar Andi Rio kepada wartawan, Kamis, 9 Desember.
Baca juga:
- Hasil Survei Ungkap Kepercayaan Publik Anjlok Tapi KPK Malah Beri Klaim Sebaliknya
- KPK Disalip Polri di Survei Indikator Politik, Ali Fikri Menampik Pastikan Persepsi Publik Justru Meningkat
- 'Kamu Harus Kuat Ya Sayang, Harus Melanjutkan Hidup,' Ucap Mensos Risma Semangati Tunarungu Korban Kekerasan Seksual
- Menunggu RUU TPKS yang Ditolak Oposisi Disahkan Paripurna jadi UU
Politikus Golkar itu mengingatkan Polri tidak cepat puas dengan angka tersebut. Tapi justru mempertahankan bahkan meningkatkan capaian yang mendekati angka kesempurnaan. Selain itu, tidak menjadikan hasil survei sebagai tolak ukur kepuasan publik, namun harus direalisasikan dalam kinerja keseharian Polri kepada masyarakat.
“Terus lakukan perbaikan dan pendekatan humanis serta langkah persuasif kepada publik, baik dari sisi penegakan hukum dan pelayanan,” imbaunya.
Dikatakan Andi Rio, Polri harus terus berusaha meningkatkan kepercayaan publik paling tidak sampai angka 95 persen. Dia meminta anggota Polri harus dapat menjaga sikap dan selalu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
Terlebih belakangan ini banyak kasus yang melibatkan oknum polisi. Terbaru, kasus pemaksaan aborsi yang dilakukan Bripda Randy terhadap mahasiswi yang viral lantaran diduga depresi dan bunuh diri di area makam.
“Jangan sampai tingkat kepercayaan publik ke depannya menurun, karena ulah segelintir oknum kepolisian yang tidak disiplin dan dapat merusak citra institusi Polri itu sendiri,” demikian Andi Rio.