Wagub DKI Bilang Sanksi Menanti Kafe Wow yang Jadi Lokasi Pesta Gay

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta menyebut Pemprov DKI akan memberi sanksi terhadap Kafe Wow, Kalibata, Jakarta Selatan yang dijadikan sebagai lokasi pesta gay.

Meski demikian Riza belum menyinggung sanksi apa yang akan diberikan oleh Pemprov DKI lewat Dinas Pariwisata dan Perekonomian Kreatif (Disparekraf) DKI terhadap kafe tersebut.

"Semua kegiatan-kegiatan yang melanggar itu ada sanksinya, ya," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Desember.

Sebagai informasi, viral di media sosial sebuah video yang menampilkan sekelompok remaja lelaki memakai tank top dan miniset melakukan antraksi tarian gemulai layaknya seorang perempuan.

Aksi mereka ditonton oleh puluhan pengunjung kafe yang berkerubung dan menyorakinya. Video ini viral di media sosial dan mendapat banyak kecaman dari masyarakat karena menganggap tindakan para remaja tersebut sebagai pesta gay.

Kemudian, sekelompok orang yang mengatasnamakan warga Kalibata semalam menggeruduk Kafe Wow. Mereka ingin bertemu dengan manajemen dan mengklarifikasi video tersebut.

Muhammad Amin, salah satu perwakilan warga yang menggruduk Kafe Wow semalam mengatakan, laporan soal adanya pesta LGBT sudah beberapa kali pihaknya dengar. Namun, saat itu Amin mengatakan pihaknya belum mau bergerak karena tidak adanya bukti.

Andri, pemilik sekaligus manajemen Kafe Wow mengatakan pihaknya merasa kecolongan terkait adanya pesta LGBT yang terjadi di kafe miliknya.

"Peristiwa itu saya dapatkan kemarin pukul 08.00 dari salah satu karyawan kami dari WA, saya terkejut sekali ya, memalukan, dan mencoreng usaha kami," kata Andri kepada wartawan, Senin 6 Desember, malam.

Andri mengatakan, pihaknya menentang perilaku seperti itu digelar di kafenya. Ia berjanji manajemen bakal lebih ketat dalam menyaring tamu yang berkunjung ke Kafe Wow agar peristiwa serupa tidak terulang.

"Kami berkomitmen untuk memperbaiki, kami kafe Wow menentang LGBT, kami akan memperketat tamu yang datang agar tidak ada kejadian kemarin terulang," ujarnya.