Tiga Misionaris Kembali Dibebaskan Penculik Haiti, AS Lanjutkan Upaya Pembebasan Sandera Lainnya.
JAKARTA - Tiga misionaris yang diculik di Haiti pada Oktober kembali dibebaskan, kata Departemen Luar Negeri AS dan kelompok misionaris yang berbasis di Ohio, Amerika Serikat yang mengatur perjalanan kelompok tersebut ke negara Karibia itu, Senin.
"Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa tiga sandera lagi dibebaskan tadi malam. Mereka yang dibebaskan selamat dan tampaknya dalam keadaan baik," ujar Christian Aid Ministries yang berbasis di Ohio dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters 7 Desember.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price pada Hari Senin mengkonfirmasi pembebasan tersebut, menambahkan Amerika Serikat terus bekerja untuk mengamankan pembebasan sandera yang lain.
Terpisah, juru bicara Kepolisian Nasional Haiti Garry Desrosiers mengatakan, ketiganya dibebaskan pada Minggu malam. Namun, dia menolak memberikan rincian tambahan, dengan alasan keamanan sandera yang tersisa.
Enam belas orang Amerika dan satu orang Kanada, termasuk lima anak-anak, diculik setelah mengunjungi panti asuhan. Insiden itu telah menyoroti masalah penculikan yang mengerikan di Haiti, yang telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir di tengah masalah ekonomi dan pergolakan politik.
Bulan lalu, dua dari 17 misionaris Kristen Amerika Serikat dan Kanada yang disandera di Haiti dibebaskan. Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai hal ini, dengan pihak keamanan Haiti membenarkan kabar pembebasan tersebut.
Baca juga:
- Lulus Pelatihan Komando di Turki, Pasukan Khusus Somalia Siap Hadapi Kelompok Teroris Al-Shabab
- Jadi Negara Ketiga di Afrika Barat Laporkan Varian Omicron, Senegal Langsung Umumkan Tiga Kasus Infeksi
- Pakar Sebut Antibodi Varian Delta Mungkin Tidak Melindungi dari Infeksi Varian Omicron
- Pemerintah Persatuan Nasional: 1.222 Warga Tewas di Tangan Rezim Militer Myanmar, Termasuk 98 Anak dan 89 Wanita
"Kami telah mengetahui dua sandera di Haiti dibebaskan," terang Christian Aid Ministries yang berbasis di Ohio dalam sebuah pernyataan yang dikutip 22 November lalu.
Untuk diketahui, para pejabat sebelumnya mengatakan geng yang dikenal sebagai 400 Mawozo menuntut tebusan 1 juta dolar per orang yang disandera. Seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai pemimpin geng mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di YouTube, dia tak ragu membunuh sandera jika dia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.