Singapura Bakal Berlakukan Jalur Perjalanan Vaksinasi Bilateral, Menlu Retno Sebut Didasari Kepercayaan pada Indonesia
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi membahas detail pembelakukan vaccinated travel lane (VTL) atau Jalur Perjalanan Vaksinasi bilateral yang akan diluncurkan Singapura.
Dalam kunjungan kerja menemui Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Singapura, Selasa 16 November, pengaturan perjalanan yang aman kedua negara merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kerjasama bilteral kedua negara.
Menlu Retno bersama Menlu Balakrishnan sepakat melanjutkan pembahasan mengenai pengaturan VTL secara bilateral (resiprokal). Kedua Menlu juga membahas detail pelaksanaan VTL unilateral yang diberikan oleh Singapura kepada pelaku perjalanan dari Indonesia berdasarkan point to point, yaitu dari Jakarta ke Singapura.
"Menlu Singapura menyampaikan, pemberlakuan VTL unilateral oleh Singapura antara lain didasarkan pada kepercayaan terhadap sistem (trust), terus membaiknya situasi COVID-19 di Indonesia serta semakin tingginya tingkat vaksinasi," jelas Menlu Retno dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Indonesia 16 November.
Dalam keterangan yang sama, Menlu Retno juga menyampaikan informasi dari Menlu Singapura, guna terus menjaga kesehatan, maka pemberlakuan VTL unilateral Singapura akan menggunakan flight tertentu (assigned flight).
Selain itu, kedua pihak juga akan terus membahas pembuatan bubble yang aman, terutama untuk destinasi Bintan (dari Singapura) dengan menggunakan kapal feri.
Sementara itu, Menteri Transportasi Singapura dalam pernyataannya mengatakan Indonesia dan Singapura merupakan tetangga dekat yang memiliki hubungan baik di bidang ekonomi dan people-to-people.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Singapura telah memperbarui status kesehatan Indonesia menjadi Kategori II sejak 12 November 2021.
Dengan VTL, pelaku perjalanan dari Indonesia yang telah divaksin dapat masuk ke Singapura dengan menunjukkan hasil PCR negatif, melakukan test COVID-19 saat ketibaan tanpa karantina.
Kuota untuk VTL adalah 10.000 per hari untuk pendatang dari semua negara yang memperoleh VTL. Pelaku perjalanan tetap harus meminta izin masuk terlebih dahulu kepada pemerintah Singapura sebelum berkunjung.
Untuk diketahui, pengunjung Warga Negara Indonesia mulai dapat menyampaikan aplikasi izin masuk pada tanggal 22 Nopember 2021.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu juga membahas rencana penyelenggaraan Leaders’ Retreat antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Kedua Menlu sepakat untuk mempersiapkan hasil Pertemuan yang konkrit dan bermanfaat bagi kedua negara.
Baca juga:
- Sebut Bisa Salah Perhitungan Terkait 'Konflik' Barat dengan Rusia, Panglima Milier Inggris: Kita Harus Berhati-hati
- Sukses Gelar Uji Coba Pesaing S-400 Rusia, Turki Bakal Miliki Enam Sistem Pertahanan Udara Berbeda
- Enggan Tanggapi Latihan Militer NATO di Laut Hitam Berlebihan, Presiden Putin: Tidak Perlu
- Kabar Baik, Sempat Dinyatakan Mati Secara Biologis, Sungai Thames London Kini Dihuni Hiu Tope hingga Spurdog
Diberitakan sebelumnya, Singapura akan memperluas skema jalur perjalanan yang divaksinasi (VTL) ke lebih banyak negara mulai 29 November, menurut Kementerian Kesehatan (MOH) Senin.
Negeri Singa diketahui bermaksud untuk meluncurkan VTL dengan India dan Indonesia mulai 29 November, berikutnya dengan Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) mulai 6 Desember.
Berbicara pada konferensi pers gugus tugas multi-kementerian COVID-19 pada Hari Senin, Menteri Perhubungan S Iswaran mengatakan, Singapura dan India telah membahas saling pengakuan sertifikat vaksinasi.
"Artinya, para pelancong dari Singapura yang telah divaksinasi penuh yang memasuki India tidak perlu lagi menjalani karantina rumah tes pasca-kedatangan, mereka hanya perlu memantau sendiri selama 14 hari setelah kedatangan," ujar Iswaran, mengutip CNA 15 November.