Presiden PKS Usul Presidential Threshold Pemilu 2024 Sebesar 10 Persen
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan agar ambang batas calon presiden atau presidential threshold diturunkan menjadi 10 persen pada Pemilu 2024.
"Usulan PKS waktu itu sekitar 10 persen untuk presidential threshold," ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam keterangannya kepada wartawan, dikutip Kamis, 11 November.
Diketahui, merujuk pada UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, ambang batas tersebut sebesar 20 persen. Menurutnya, apabila berkaca pada kondisi Pilpres 2019 yang menggunakan ambang batas pencalonan sebesar 20 persen, maka hanya ada dua pasangan calon (paslon) yang tampil.
Syaikhu menilai, jika hanya terdapat dua paslon maka akan berpengaruh terhadap stabilitas politik di Tanah Air. Akibatnya, kata dia, ada polarisasi ditengah masyarakat.
"Dampaknya adalah terjadinya keterbelahan di tengah masyarakat," katanya.
Baca juga:
- Buntut Roasting Anies Baswedan, Lengkap Sudah Kiky Saputri Disebut Cebong, Kampret, dan Kadrun
- Di-roasting Kiky Saputri, Anies: Untung Pakai Baju Pemadam, Jadi Tahan Panas
- Di-roasting Kiky dengan Panggilan Ahok, Gun Romli ke Anies Baswedan: Jadi Bahan Tertawa Seantero Negeri
- Kiky Saputri Panggil Gubernur DKI Anies Baswedan dengan Nama Ahok, Puas Kalian?
Oleh karena itu, Syaikhu mengatakan, usulan ambang batas 10 persen akan mampu mengeliminasi potensi keterbelahan di tengah masyarakat. Pasalnya, ambang batas 10 persen akan membuka peluang munculnya banyak calon-calon pemimpin Indonesia.
"Kita yakin kok bahwa tokoh-tokoh negeri ini juga banyak yang punya kemampuan dan penerimaan publiknya juga bagus ya. Cuma karena enggak bisa tampil karena tadi, enggak ada partai yang bisa mengusung, karena terhalang dengan presidential threshold yang terlalu tinggi," pungkasnya.