Terlacak Radar Pasukan Rudal Anti-pesawat, Pesawat Pengintai AS hanya Berjarak 35 Kilometer dari Perbatasan Rusia
JAKARTA - Sebuah pesawat pengintai E-8C milik militer Amerika Serikat yang lepas landas dari Pangkalan Udara Ramstein USAF di Jerman, terlihat hanya berjarak 35 kilometer dari perbatasan Rusia, kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Rabu.
"Sebuah pesawat E-8C AS yang lepas landas dari Pangkalan Udara Ramstein di Jerman terus berputar di atas bagian barat laut, tengah, dan timur laut Laut Hitam selama lima jam 13 menit pada ketinggian mulai dari 7.000 hingga 10.000 meter sejauh 35 kilometer dari perbatasan Rusia," bunyi pernyataan itu, mengutip TASS 10 November.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat itu terdeteksi pada Hari Selasa, penerbangannya berlangsung dari pukul 14:15 hingga 19:28 waktu setempat. Kementerian menunjukkan, pasukan rudal anti-pesawat Angkatan Udara Rusia telah melacak pesawat AS melalui sistem radar selama penerbangannya.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, Amerika Serikat berusaha untuk membentuk kelompok angkatan bersenjata multinasional di dekat perbatasan Rusia.
Baca juga:
- Sistem Pertahanan Udara Buatan Rusia Gagalkan Serangan Udara Israel di Suriah, Hancurkan 6 dari 8 Rudal IDF
- Kawasan Mediterania Timur Menegang Karena Yunani dan Turki, Prancis Kirim Fregat anti-Kapal Selam
- Bentrok Awal Pekan, 90 Pasukan Rezim Militer Myanmar Tewas dalam Serangan Perlawanan Sipil
- Jaga Keseimbangan Kekuatan di Samudra Hindia, Pakistan Bakal Operasionalkan Fregat Siluman dari China
Kementerian menunjukkan, kapal perang AS telah tiba di wilayah Laut Hitam untuk mengambil bagian dalam latihan multinasional yang dipimpin oleh Komando Eropa Amerika Serikat. Menurut Moskow, kapal perusak berpeluru kendali USS Porter, kapal tanker USNS John Lenthall dan kapal komando USS Mount Whitney saat ini ditempatkan di wilayah tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia menekankan bahwa tujuan kegiatan tak terduga Amerika Serikat adalah untuk membentuk pasukan multinasional di sekitar perbatasan Rusia.
Pernyataan itu juga mengatakan, tindakan tersebut merupakan faktor ketidakstabilan regional, terutama yang ditujukan untuk menggunakan wilayah Ukraina untuk tujuan militer. Kementerian Pertahanan Rusia mencatat bahwa Angkatan Bersenjata Rusia terlibat dalam pemantauan terus menerus, mengawasi situasi.