Ubud, Sanur dan Nusa Dua Masuk Zona Hijau, Jokowi: Nanti Bisa Dibuka Penuh untuk Turis
DOK. BPMI Setpres/Presiden Joko Widodo

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut tiga wilayah di Provinsi Bali yaitu Ubud, Sanur, dan Nusa Dua sudah masuk ke dalam zona hijau penyebaran COVID-19. Jokowi berharap penetapan zonasi ini membuat para turis merasa aman apabila pembukaan wilayah sudah bisa dilaksanakan.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi massal di Puri Agung Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Militer Presiden Marsda M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen Agus Subiyanto, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

"Di Provinsi Bali ini kita ingin konsentrasi di tiga zona hijau yang telah ditetapkan yaitu di Ubud, Sanur, dan Nusa Dua. Kita harapkan, ini jadi kawasan hijau, zona hijau yang nantinya bisa kita buka penuh untuk para turis sehingga mereka merasa aman dan nyaman tinggal di Bali," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 16 Maret.

Setelah menjadi fokus, diharapkan, tiga wilayah ini bisa menjadi pembangkit sektor pariwisata di Provinsi Bali.

"Kebangkitan sektor pariwisata di Provinsi Bali akan dimulai dan akan kita evaluasi tiap minggu bagaimana perkembangan yang ada di kawasan ini dan pada umumnya di Provinsi Bali," ungkapnya.

Jokowi juga menyebut pelaksanaan vaksinasi massal yang dikunjunginya berjalan lancar. "Proses berjalannya vaksinasi yang telah diberikan kepada pelayan publik, tokoh-tokoh agama, dan juga sebagian di lingkungan masyarakat jadi dari setiap banjar dari 13 banjar yang ada ditunjuk 50 orang dan proses siang ini berjalan baik dan lancar," jelasnya.

"Kita berharap proses vaksinasi akan terus sampai nanti mencapai target yang kita berikan angkanya," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, program vaksin COVID-19 di Tanah Air sejak 13 Januari lalu. Dalam program vaksinasi COVID-19 nasional, pemerintah menargetkan 181,5 juta sasaran vaksin. Mereka adalah masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas. Penerima vaksin mendapat dua kali dosis penyuntikan.

Pada tahap pertama, vaksin diperuntukkan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan. Per hari ini, tenaga kesehatan yang telah menerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 73,47 persen dan dosis kedua sebanyak 29,85 persen.

Kemudian, pada tahap kedua, vaksinasi COVID-19 diperuntukkan bagi kelompok lansia dan petugas pelayanan publik. Sasarannya sebanyak 21,5 juta lansia dan 16,9 juta petugas pubik. Program ini berlangsung sampai bulan Mei.

Mereka adalah pedagang pasar, pendidik, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat, pemerintah, ASN, TNI-Polri, petugas pariwisata, pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, serta pekerja media.

Selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan kepada 63,9 juta masyarakat rentan atau penduduk yang tinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi. Kemudian, masyarakat lainnya sebanyak 77,7 juta orang. Program ini akan dilakukan mulai April 2021 sampai Maret 2022.