Transjakarta Belum Bisa Pastikan Kebenaran Pelecehan Seksual di Dalam Busnya
Ilustrasi bus armada Transjakarta. (Antaranews)

Bagikan:

JAKARTA - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh lanjut usia (lansia) viral di media sosial. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengaku belum bisa memastikan kebenaran isi video viral yang mengungkapkan pengakuan korban tersebut.

"Kan belum jelas informasi dari terduga korban. Jadi, kita belum bisa ke arah terduga pelaku," kata Anang dalam pesan singkat, Jumat, 29 Juli.

Anang menyebut, saat ini Transjakarta tengah melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan lebih dalam atas kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di dalam bus rute Kalideres-GBK tersebut, sebelum kemudian mencari terduga pelaku.

"Kita masih menyelidiki karena informasi yang disampaikan yang bersangkutan (korban) belum lengkap," tutur Anang.

Sebagaimana diketahui, dugaan pelecehan seksual kembali terjadi di dalam transportasi umum dan kali ini berlokasi di salah satu bus TransJakarta. Pelaku memanfaatkan momentum kendaraan yang padat penumpang untuk melakukan aksinya.

Video unggahan akun Instagram @lensa_berita_jakarta, seperti diberitakan Antara, memperlihatkan suasana di dalam bus TransJakarta yang dipadati penumpang.

Kamera menangkap permainan jari seseorang di sela-sela kaki seorang penumpang. Dengan memanfaatkan padatnya orang, pelaku menggunakan tangannya untuk meraba paha seorang penumpang lain di dekatnya.

"Diduga aksi pelecehan kembali terjadi di Bus TransJakarta rute 3F (Kalideres-GBK), Senin 25 Juli 2022," tulis @lensa_berita_jakarta sebagai caption unggahannya.

Akun tersebut juga menyebutkan bahwa keadaannya bus penuh dan korban berdiri di dekat pintu bus.

"Lalu sebelah korban ada lansia pria. Mungkin kalo bus padat awalnya mikir mungkin bus ngerem dan ga sengaja 'body contact' aja," tulis akun tersebut.

Dalam video terlihat tangan terduga pelaku seperti berusaha menyentuh paha korban dari belakang. Namun ia bertindak seolah tanpa sengaja menyentuh akibat guncangan di bus serta kondisi penumpang yang padat.

Korban kemudian turun di Halte Bundaran Senayan dan langsung melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialami kepada petugas. Pelaku juga disebut sempat diciduk tetapi ia masih berkilah. Sementara pelecehan yang dialami disebut membuat korban mengalami trauma.