Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simenjuntak mendesak PT Transjakarta kembali menempatkan petugas PJLP dalam busnya. Hal ini merespons kasus dugaan pelecehan seksual yang tengah heboh di media sosial.

Beberapa tahun lalu, selalu ada petugas yang berjaga di dalam bus yang dikelola BUMD bidang transportasi ini. Namun, selama pandemi, jumlah pegawai Transjakarta dipangkas. Sehingga, hanya ada sopir yang mengemudi tiap bus dan sampai saat ini petugas dalam bus belum ditambahkan kembali.

"Dulu kan ada PJLP di dalam setiap bus Transjakarta. Dulu, masih di era Gubernur sebelumnya. Sekarang itu dihapus. Melihat kondisi yang sekarang ini, lebih baik itu diadakan lagi," kata Gilbert saat dihubungi, Jumat, 29 Juli.

Ketika petugas kembali ditempatkan di dalam bus, Gilbert memandang kasus-kasus pelecehan seksual, bahkan kecelakaan bus Transjakarta bisa diminimalisasi.

Gilbert mengaku anggaran subsidi dari APBD untuk biaya pengeluaran Transjakarta akan menjadi lebih besar karena mesti membayar gaji jumlah pegawai yang ditambah. Namun, hal itu perlu dilakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan penumpang.

"Kalau itu diadakan, mungkin akan lebih tertib dan orang lebih melihat itu. Memang akan menjadi beban APBD. Tapi, dengan banyaknya masalah, ada yang kelindas, pelecehan, saya kira harus kami tanggung biaya itu. Dengan jumlah yang begitu besar, mau tidak mau, itu kami biayai," ungkap Gilbert.

Sebagaimana diketahui, pelecehan seksual kembali terjadi di dalam transportasi umum dan kali ini berlokasi di salah satu bus TransJakarta. Pelaku memanfaatkan momentum kendaraan yang padat penumpang untuk melakukan aksinya.

Video unggahan akun Instagram @lensa_berita_jakarta, seperti diberitakan Antara, memperlihatkan suasana di dalam bus TransJakarta yang dipadati penumpang.

Kamera menangkap permainan jari seseorang di sela-sela kaki seorang penumpang. Dengan memanfaatkan padatnya orang, pelaku menggunakan tangannya untuk meraba paha seorang penumpang lain di dekatnya.

"Diduga aksi pelecehan kembali terjadi di Bus TransJakarta rute 3F (Kalideres-GBK), Senin 25 Juli 2022," tulis @lensa_berita_jakarta sebagai caption unggahannya.

Akun tersebut juga menyebutkan bahwa keadaannya bus penuh dan korban berdiri di dekat pintu bus.

"Lalu sebelah korban ada lansia pria. Mungkin kalo bus padat awalnya mikir mungkin bus ngerem dan ga sengaja 'body contact' aja," tulis akun tersebut.

Dalam video terlihat tangan terduga pelaku seperti berusaha menyentuh paha korban dari belakang. Namun ia bertindak seolah tanpa sengaja menyentuh akibat guncangan di bus serta kondisi penumpang yang padat.

Korban kemudian turun di Halte Bundaran Senayan dan langsung melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialami kepada petugas. Pelaku juga disebut sempat diciduk tetapi ia masih berkilah. Sementara pelecehan yang dialami disebut membuat korban mengalami trauma.