JAKARTA - Bintang Brooklyn Nets, Kyrie Irving kembali menentang vaksinasi COVID-19. Dia menyebutnya sebagai salah satu pelanggaran hak asasi manusia terbesar dalam sejarah.

Musim lalu, pemain berusia 30 tahun itu hanya bermain dalam 29 pertandingan. Dia tidak dapat memainkan pertandingan kandang di Barclays Center karena kebijakan vaksinasi negara bagian New York.

Kini, Irving kembali turun ke Twitter untuk mengkritik vaksin, meskipun dia sekarang diizinkan bermain untuk Nets karena New York telah melonggarkan pembatasan mereka.

"Jika saya bisa bekerja dan tidak divaksinasi, maka semua saudara dan saudari saya yang juga tidak divaksinasi harus dapat melakukan hal yang sama, tanpa didiskriminasi, difitnah, atau dipecat," tulis Irving di Twitter.

"Vaksin/pandemi yang dipaksakan ini adalah salah satu pelanggaran HAM terbesar dalam sejarah."


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)