JAKARTA - Perusahaan desain furnitur asal Italia Cassina menggandeng W Atelier Indonesia untuk menghadirkan ruang pameran di jakarta yang bertempat di Toto Headquaters Jakarta Barat.
Terletak di lantai 5 gedung, ruang pameran seluas 380 meter persegi tersebut mencerminkan komitmen Cassina terhadap keaslian , riset, inovasi, keahlian kerajinan, dan keunggulan produksi.
Mengusung tema 'Perspektif Cassina', perusahaan ingin memberikan kenyamanan layaknya rumah bagi pengunjung. Showroom tersbut juga mencerminkan visi perusahaan yang diisi produk paling inovatif berpadu dengan klasik untuk menciptakan atmosfer yang ikonik, hangat, dan ramah.
"Berkat koleksi eklektik perusahaan dengan ragam gaya dan preferensi ditampilkan dalam pengaturan ruang tamu, ruang makan, dan kamar tidur, Cassina berhasil memperkaya naratif visualnya," ujar General Manager W. Atelier, Caroline Susilo di Jakarta, Kamis, 24 Januari.
Melalui ruang pameran tersbut, Cassina juga menawarkan destinasi belanja yang tak tertandingi bagi masyarakat Jakarta.
Di sini, kreasi terobosan oleh desainer seperti Formafantasma, Philippe Struck, Linde Freya Tangelder, Afra & Tobia Scarpa, dan Direktur Seni perusahaan Patricia Urquiola secara alami bersatu dengan karya-karya dari Vico Magistretti yang merupakan bagian dari Cassina iMasteri yang merayakan ulang tahun ke-50 pada 2023.
"Setiap furnitur yang diciptakan memiliki kualitas tinggi, tahan lama, dan telah melalui sistem pemantauan yang ketat dalam setiap tahap proses produksi yang dilakukan di Italia," lanjut dia.
Asal tahu saja, Cassina didirikan di Meda pada 1927 oleh Cesare dan Umberto Cassina kemudian meluncurkan desain industri di Italia selama 1950-an dengan pendekatan yang benar-benar baru yang melihat pergeseran dari kerajinan tangan ke produksi massal.
另请阅读:
Perusahaan tersebut dikenal sebagai pionir berkat komitmennya terhadap penelitian dan inovasi, menggabungkan keterampilan teknologi avant-garde dengan kerajinan tradisional.
Selama bertahun-tahun, Cassina bekerja dengan arsitek, desainer, dan kreatif penting untuk membayangkan bentuk baru dan mengubahnya menjadi karya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)