Intel Gandeng Google Bangun <i>Chip</i> untuk Kelola Bisnis <i>Cloud</i>
Intel dan Google kerja sama untuk menciptakan kategori chip baru.(foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Intel dan Google baru saja mengumumkan kerja sama untuk menciptakan kategori chip baru yang diharapkan dapat menjadi bisnis yang menjanjikan dalam industri komputasi awan yang sedang booming di pasaran.

Unit Pemrosesan Infrastruktur (IPU) dan Unit Pemrosesan Data (DPU) berbasis sirkuit terpadu (ASIC) khusus aplikasi pertama pembuat chip, yang disebut Mount Evans itu akan didukung oleh bahasa pemrograman standar industri dan perangkat Infrastructure Programmer Development open-source, yang dirancang khusus untuk menyederhanakan akses ke teknologi di Google Cloud Pusat Data.

Mount Evans nantinya akan dijual kepada pihak lain di luar Google. Kedua perusahaan akan membangun pusat data besar penuh dengan komputer fisik yang kuat dan menjual irisan virtual dari mesin tersebut ke bisnis lain, pada gilirannya akan mendapatkan keuntungan lebih baik daripada membangun mesin itu sendiri.

Pimpinan pekerjaan arsitektur IPU dan rekan Intel, Brad Burres menegaskan bahwa keunggulan perangkat seperti Mount Evans adalah pemisahan fungsi antara penyedia layanan dan penyewa. Ini membantu memastikan keamanan dari serangan peretas, isolasi yang lebih besar untuk semua pihak, dan menambah fleksibilitas pada pusat data.

“(Mount Evans) memungkinkan penyewa memiliki kontrol penuh atas CPU mereka. Mereka dapat melakukan hal-hal seperti menjalankan hypervisor mereka sendiri. Dalam hal ini, operator cloud masih sepenuhnya mengontrol fungsi infrastruktur seperti jaringan, penyimpanan, dan keamanan karena itu ada di IPU,” kata Burres.

Intel bukan satu-satunya pemain yang membuat chip infrastruktur. Nvidia Corp dan Marvell Technology Inc memiliki penawaran yang serupa tetapi sedikit berbeda.

Nvidia mengumumkan DPU BlueField-3 untuk AI dan beban kerja analitik, yang mengemas kemampuan jaringan, penyimpanan, dan akselerasi keamanan siber yang ditentukan perangkat lunak. Perusahaan menawarkan apa yang mereka klaim setara hingga 300 core CPU tenaga kuda.

Startup seperti Fungible dan Speedata juga mengembangkan DPU untuk beban kerja pusat data, sementara Amazon Web Services beberapa tahun lalu meluncurkan Nitro System, kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak DPU yang ditujukan untuk memberikan peningkatan kinerja dan keamanan.

Namun Intel dan Google bekerja sama dalam satu set perangkat lunak yang akan dirilis secara gratis dengan harapan membuat versi chip Intel menjadi standar industri yang lebih luas digunakan di luar pusat data Google.

Sementara itu, rekan Google dan wakil presiden bidang teknik, Amin Vahdat mengatakan Google berharap dapat memacu tren teknologi yang memudahkan semua operator pusat data untuk lebih fleksibel tentang bagaimana mereka membagi server komputer fisik menjadi server virtual agar sesuai dengan komputasi apa pun.

"Pertanyaan dasar tentang apa itu server akan melampaui apa yang ada di dalam lembaran logam. IPU akan memainkan peran sentral di sana," tutur Vahdat sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis, 28 Oktober.