Bagikan:

JAKARTA - General Motors menyatakan pada Selasa 26 Oktober bahwa pihaknya akan memasang hingga 40.000 stasiun pengisian kendaraan listrik di Amerika Serikat dan Kanada. Proyek ini, sebagai bagian dari komitmen 750 juta dolar AS pembuat mobil untuk meningkatkan kehadirannya di sektor yang tengah berkembang pesat tersebut.

Pengumuman itu datang hanya beberapa bulan setelah pembuat mobil No. 1 di AS itu mengatakan telah menandatangani perjanjian dengan beberapa perusahaan untuk menawarkan pelanggannya akses ke hampir 60.000 titik pengisian daya di wilayah yang sama.

Perusahaan mengatakan pada Selasa bahwa mereka akan memperluas infrastruktur pengisian daya di rumah, tempat kerja, dan publik melalui ekosistem Ultium Charge 360-nya. GM menambahkan bahwa mereka akan fokus untuk memasangnya di daerah pedesaan dan perkotaan dengan akses terbatas untuk mendukung adopsi EV secara luas.

Hebatnya lagi, stasiun pengisian itu akan bisa digunakan untuk semua pelanggan EV, dan bukan hanya mereka yang membeli kendaraan dari GM, kata pembuat mobil itu.

Awal bulan ini, GM mengatakan berencana untuk menggandakan pendapatannya pada tahun 2030, menunjukkan bahwa mereka dapat membangun layanan berbasis perangkat lunak yang menguntungkan dan dapat mengambil alih Tesla Inc milik Elon Musk.

Kapitalisasi pasar perusahaan sebesar 83,85 miliar dolar AS (Rp1187 triliun), bagaimanapun, tetap jauh di belakang Tesla, yang melampaui 1 triliun dolar AS (Rp14.167 triliun)menurut nilai pasar saham pada Senin 25 Oktober menyusul pesanan terbesar yang pernah ada dari perusahaan penyewaan mobil Hertz kepada Tesla.

GM awal bulan ini mengatakan pihaknya berencana untuk menghabiskan 35 miliar dolar AS (Rp495 triliun) hingga 2025 untuk EV dan kendaraan otonom.