Bagikan:

JAKARTA - Lagi-lagi toko online milik Google, Play Store dibanjiri dengan aplikasi penipuan yang secara diam-diam menjadikan penggunanya ke layanan SMS Premium.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh perusahaan keamanan Avast, yang menemukan aplikasi dijuluki UltimaSMS. Menurut para peneliti Avast, aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 10 juta kali.

Tentu saja para korbannya tidak mengetahui hal itu, dan dapat merugikan mereka yang tidak mendapatkan imbalan apa pun. Para korban merugi hingga 40 dolar AS per bulan atau setara Rp566.000, tergantung pada lokasi dan operator seluler mereka.

“Semua aplikasi hampir identik dalam hal fungsinya, yang membuat saya percaya bahwa satu aktor atau sekelompok aktor jahat berada di balik kampanye ini,” ungkap analis ancaman di Avast, Jakub Vávra.

Mengutip TechRadar, Selasa, 26 Oktober, Vávra mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut kerap menyamar sebagai keyboard khusus, pemindai kode QR, editor video, editor foto, pemblokir panggilan spam, filter kamera, dan gim seluler.

Bahkan, Vávra menyatakan UltimaSMS sering mempromosikan diri mereka sendiri melalui iklan di jaringan media sosial seperti TikTok dan Instagram, yang dia yakini sebagai tanda yang jelas tentang ukuran dan dampak dari kampanye khusus ini.

Usai para korban mengunduh aplikasi tersebut, UltimaSMS akan langsung memeriksa lokasi perangkat pengguna, IMEI, dan nomor telepon untuk menentukan bahasa mana yang menampilkan penipuan. Kemudian, biaya berlangganan pun akan dibebankan korban pada tagihan telepon seluler mereka.

“Aplikasi disamarkan sebagai aplikasi asli melalui profil aplikasi yang dibangun dengan baik di Play Store. Namun, ketika melihat lebih dekat, mereka memiliki pernyataan kebijakan privasi umum, menampilkan profil pengembang dasar termasuk alamat email umum,” jelas Vávra.

Dipaparkan Vávra, UltimaSMS tampaknya menjadi kampanye global, karena menurut data dari Sensor Tower, perusahaan intelijen dan wawasan pemasaran aplikasi seluler, aplikasi telah diunduh oleh pengguna dari lebih dari 80 negara.

Aplikasi tersebut paling banyak diunduh oleh pengguna di Timur Tengah, seperti Mesir, Arab Saudi, Pakistan, diikuti oleh pengguna di AS dan Polandia.

Melihat hal ini, Vávra dan tim Avast lainnya kemudian melaporkan aplikasi scam tersebut ke tim keamanan Google agar ditindaklanjut, dan benar saja, tidak perlu menunggu waktu lama, Google kemudian langsung memblokir aplikasi itu dari Play Store.

Tips Mencegah Penipuan SMS Premium

  1. Tetap Waspada

Saat mengunduh aplikasi baru, terutama aplikasi yang diiklankan dalam video pendek dan menarik. Remaja mungkin sangat rentan terhadap jenis penipuan ini.

  1. Nonaktifkan Opsi SMS Premium dengan Operator Anda.

Meskipun ada kegunaan yang sah untuk berlangganan SMS premium, seperti menyumbang untuk amal, namun sejatinya ini adalah jalan yang mudah bagi pelaku kejahatan untuk menyalahgunakannya.

Menonaktifkan opsi ini akan membatalkan penipuan UltimaSMS. Berdasarkan beberapa akun pengguna yang meninggalkan ulasan negatif, sepertinya remaja termasuk di antara korbannya, karena mereka mungkin lebih rentan terhadap penipuan jenis ini.

  1. Periksa ulasan dengan cermat

Aplikasi scam sering kali meningkatkan rata-rata ulasan, tetapi ulasan tertulis dapat mengungkapkan tujuan sebenarnya dari sebuah aplikasi. Memeriksa riwayat dan profil pengembang mungkin juga berguna.

  1. Jangan Masukkan Nomor Telepon

Ada pengecualian dalam hal ini, kecuali Anda memercayai aplikasinya. Berhati-hatilah dengan detail pribadi, termasuk nomor telepon dan email, sangat membantu untuk menghindari penipuan serupa.