Bos Twitter Sebut Hiperinflasi Akan Segera Terjadi di AS dan Dunia
Jack Dorsey sebut hiperinflasi sedang terjadi (Binance)

Bagikan:

JAKARTA – Founder Twitter dan CEO Square, Jack Dorsey percaya hiperinflasi akan segera terjadi, tidak hanya di Amerika Serikat (AS) tapi juga di negara-negara lain di dunia. Dorsey juga dikenal sebagai seorang pendukung Bitcoin.

Dorsey membagikan pemikirannya dalam postingan Twitter. Dia menulis: “Hiperinflasi akan mengubah segalanya... Ini sedang terjadi.”

Kicauan tersebut diposting oleh Dorsey setelah data menunjukkan komponen harga konsumen mengalami inflasi mendekati tingkat tertinggi dalam 30 tahun terakhir di AS. Muncul kekhawatiran terhadap kondisi yang kian buruk dan pihak pembuat kebijakan tengah berupaya mengantisipasi kemungkinan tersebut.

Sebagai informasi, hiperinflasi merupakan kondisi di mana laju inflasi di sebuah negara tidak terkendali. Sehingga, kenaikan harga-harga terjadi secara signifikan. Ini dapat memicu terjadinya kondisi ekonomi yang tidak stabil dan penuh ketimpangan. Biasanya kenaikan harga dibarengi dengan naiknya pendapatan masyarakat. Hiperinlfasi terjadi jika inflasi melebihi 50 persen, bahkan bisa menyentuh lebih dari 100 persen hanya dalam waktu sebulan.

Di sinilah pentingnya bank sentral dan pemerintahan dalam memantau harga-harga komoditas dan mengelola laju inflasi. Pada pekan lalu, Gubernur Bank Sentral AS, The Federal Reserve, Jerome Powell mengakui telah ada tekanan dari sisi inflasi yang kemungkinan akan terjadi lebih lama daripada yang diperkirakan.

Selain itu, seorang pengusaha asal Nigeria dan juga pendukung kripto Tayo Oviosu mengomentari postingan Dorsey dengan mengatakan bahwa negaranya sudah mengalami inflasi sebesar 16 persen setiap tahunnya.

“Itu akan segera terjadi di AS, dan juga dunia,” balas Jack Dorsey.

Mengenai kenaikan tingkat inflasi di AS, para investor tradisional mengungkapkan kekhawatirannya di mana hal tersebut bisa memicu terjadinya hiperinflasi dalam waktu yang lama.

Namun hal ini tidak begitu dihiraukan oleh para pendukung kripto. Pasalnya mereka menganggap Bitcoin cs sebagai pelindung nilai dari kemungkinan terjadinya inflasi maupun hiperinflasi. Pandangan tersebut terlepas dari volatilitas aset yang tinggi, para investor lebih memili Bitcoin cs sebagai aset investasi ketimbang aset lain.

Beberapa waktu lalu, salah satu bank investasi terbesar AS JPMorgan mengungkapkan bahwa “investor institusional tampaknya kembali ke Bitcoin” karena mereka melihat kripto sebagai store of value dari inflasi. Oleh karenanya, para investor institusional menilai bahwa saat ini kripto lebih baik ketimbang emas.

Ini sudah terlebih dulu disadari oleh Dorsey. Merespon kondisi tersebut, dia telah berinvestasi besar-besaran dalam kripto. Dia juga sudah menghadirkan layanan tip Bitcoin dalam platform media sosial Twitter-nya. Tidak berhenti sampai di situ, Dorsey juga dilaporkan tengah mengembangkan hardware wallet atau dompet perangkat keras untuk menyimpan kripto dengan aman.