JAKARTA – Circle merupakan pengembang koin stabil USDC. Pengembang mengumumkan koinnya dirilis di jaringan blockchain Hedera (HBAR). Dengan upaya tersebut, pelanggan Circle bakal bisa memanfaatkan USDC di jaringan Hedera untuk pembayaran.
Tindakan ini merupakan bagian dari strategi ekspansi Circle. Perusahaan telah mengungkapkan rencana peluncuran USDC di 10 blockchain sejak awal tahun 2021. Circle ingin menetapkan koin stabilnya sebagai opsi de facto untuk protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan menghadirkan USDC di di berbagai rantai jaringan.
“Dukungan untuk Hedera USDC berarti lebih banyak orang dapat memanfaatkan mata uang digital dolar. Dengan Hedera, perusahaan dan lembaga keuangan dapat mengakses likuiditas yang dalam di berbagai negara dan platform,” kata CEO Circle Jeremy Allaire.
Bersamaan dengan itu, Hedera juga berharap pihaknya mampu mendorong strategi DeFi dalam pengembangannya dengan hadirnya USDC dalam platform. Oleh sebab itu, Hedera mengaku punya kesempatan besar untuk menjadi salah satu jaringan yang banyak digunakan di lingkungan USDC karena transaksinya tinggi dan berbiaya rendah.
BACA JUGA:
“Dengan peluncuran USDC di jaringan Hedera, The HBAR Foundation mengambil langkah penting untuk memenuhi misinya guna memudahkan pengembangan dan peluncuran aplikasi DeFi di jaringan,” ujar CEO dan Direktur Eksekutif HBAR Foundation, Shayne Higdon sebagaimana dikutip dari Bitcoin.com.
Saat ini Hedera menawarkan program hibah ekosistem senilai 2,5 miliar dolar AS (setara Rp35,3 triliun). Dana tersebut ditujukan untuk pengembangan aplikasi dengan menggunakan blockchain Hedera. Sebagian dana akan dialokasikan untuk aplikasi DeFi, di mana saat ini mempunyai banyak utilitas dengan stablecoin dalam platform.
Kapitalisasi pasar USDC sendiri terus meningkat, dalam empat bulan terakhir telah bertambah 10 miliar dolar AS. USDC menjadi ancaman berat bagi stablecoin lain seperti Tether (USDT).