Para Peneliti Temukan Kemungkinan Sistem Tata Surya Kita Dikelilingi Medan Magnet Raksasa
Peneliti temukan kemungkinan adanya medan magnet raksasa di Tata Surya. (foto: nasa)

Bagikan:

JAKARTA - Penelitian ruang angkasa baru memprediksi bahwa tata surya dikelilingi oleh terowongan magnet raksasa yang terbuat dari filamen yang menghubungkan Spur Kutub Utara dan Daerah Kipas di Lengan Lokal Galaksi Bima Sakti.

Umumnya dikenal sebagai Lengan Orion, Lengan Lokal adalah lengan spiral kecil dari galaksi yang menampung tata surya Bumi, duduk dengan nyaman di rongga relatif yang disebut Gelembung Lokal.

Ada wilayah galaksi yang tidak dapat diamati dalam spektrum yang terlihat. Ambil contoh, Gelembung Fermi, yang terdeteksi menggunakan pengamatan sinar gamma dan terlihat seperti dua gelembung raksasa yang memanjang di atas dan di bawah pusat galaksi. Demikian juga, ada daerah di mana anomali Galaksi Bima Sakti hanya dapat dilihat dengan teleskop radio karena tidak terlihat di spektrum lain.

Penelitian yang keluar dari University of Toronto mengklaim bahwa North Polar Spur dan Fan Region – dua struktur paling terang di tata surya bila dilihat dalam spektrum radio – sebenarnya dihubungkan oleh filamen.

Filamen ini, yang bersifat magnetis, membuatnya tampak seperti terowongan magnet yang mengelilingi tata surya. Inti teorinya adalah bahwa garis-garis magnet tidak muncul secara acak karena memiliki titik awal dan akhir yang pasti.

Ambil contoh, Bumi, yang inti padatnya bertindak seperti batang magnet raksasa dengan kutub Utara dan Selatan tertentu. Demikian juga, Galaksi Bima Sakti juga merupakan jenis magnet yang sangat besar, tetapi medan magnetnya secara keseluruhan relatif lemah dan dilakukan oleh aliran elektron. Menariknya, setiap lengan galaksi spiral dikatakan memiliki pusat magnetnya sendiri.

Kembali ke penelitian terbaru, para ilmuwan telah mengetahui tentang North Polar Spur dan Fan Region sejak penemuan mereka pada tahun 1960, tetapi sejauh ini, mereka telah diperlakukan sebagai struktur yang terpisah.

Namun, tim di balik penelitian baru mengklaim bahwa mereka adalah astronom pertama yang menunjukkan hubungan di antara mereka, dan hubungan itu ada dalam bentuk filamen magnet yang diamati di wilayah radio.

Pada catatan serupa, para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa awan molekul Taurus dan Perseus yang terkenal adalah bagian dari struktur tunggal yang disebut cangkang Per-Tau yang berbentuk seperti gelembung luar angkasa raksasa.

Untuk menemukan hubungan antara North Polar Spur dan Fan Region, para peneliti University of Toronto benar-benar harus mengubah perspektif pandangan mereka sedemikian rupa sehingga sinyal radio tampak datang dari dalam Lengan Lokal galaksi.

Tim menciptakan model komputer yang menghasilkan peta langit ketika dilihat di wilayah radio dan dengan memvariasikan bentuk dan lokasi filamen ini yang menghubungkan Spur Kutub Utara dan Wilayah Kipas.

Filamen magnetik yang muncul di atas dan di bawah piringan galaksi sebenarnya bukanlah fenomena langka dan telah diamati di masa lalu di berbagai spektrum. Sesuai penelitian terbaru, terowongan magnetik yang dirasakan di sekitar tata surya Bumi terdiri dari partikel bermuatan dan memanjang sekitar 1.000 tahun cahaya, sementara jaraknya kira-kira 350 tahun cahaya.

Para ilmuwan masih belum jelas tentang bagaimana magnetisme bekerja pada skala galaksi dengan elektron yang bertindak sebagai media, tetapi penelitian terbaru mungkin membuka pintu untuk memahaminya menggunakan teori filamen magnetik. Tim di balik penelitian sekarang merencanakan studi lanjutan yang akan mempelajari filamen ini pada model medan galaksi.