Bagikan:

JAKARTA - Robot besutan California Institute of Technology (CalTech), dinamai Leonardo (Leo) dapat melakukan segala hal yang sangat hebat, dari mulai berjalan, melakukan keseimbangan di atas seutas tali, terbang dan bahkan menggunakan skateboard.

Robot jenis bipedal ringan yang berdiri tegak ini mudah sekali goyah, tapi para peneliti dari CalTech telah menemukan solusi unik untuk masalah keseimbangan dan navigasi medan yang sulit.

Leo atau LEgs ONboard drOne, masih dalam tahap prototipe tetapi sudah membantu memajukan pengetahuan tentang gerakan hibrida. Saat ini, robot tersebut sudah memiliki kaki sehingga mereka dapat menangani berbagai jenis medan sambil meminimalkan penggunaan energi, yang membatasi jangkauan dan mendukung sistem penerbangan atau drone.

Mengutip ScreenRant, Jumat, 8 Oktober, memiliki tinggi 0,8 meter, Leo berjalan dengan kaki kurus bersendi tiga. Keterampilan keseimbangan yang luar biasa hadir berkat empat baling-baling mirip drone di bahunya. Tidak hanya membantu memperbaiki posisinya, baling-baling ini juga membuat Leo melompat tinggi, menjelajah di medan kasar, tangga, dan rintangan lainnya.

Sistem gerakan campuran ini memberi Leo beberapa keuntungan dibandingkan hanya satu gerakan. Pendorongnya memberikan keseimbangan yang lebih baik daripada robot berkaki dua. Kaki Leo sendiri menghilangkan tekanan beban dari dorongan baling-baling dari sebagian beratnya.

Selain itu, Leo telah menempuh perjalanan panjang dalam dua tahun sejak pertama kali dikenalkan. Robot ini telah melewati tes di lab yang meliputi berjalan dan terbang di luar, serta telah mengambil dua trik baru yang dengan menunjukkan keahliannya yang sangat lincah.

Tim peneliti juga menguji coba robot dengan berjalan di atas tali tanpa terjatuh, dan bahkan Leo bisa mengayunkan skateboard melalui serangkaian segitiga pembatas lalu lintas. Tugas ini tentu saja termasuk sulit jika dilakukan oleh manusia, apalagi robot biasa.

Menurut para peneliti, Leo bisa menjadi lebih gesit. Versi mendatangnya akan memiliki kaki yang lebih kaku, baling-baling pendorong yang lebih kuat, dan algoritma yang lebih pintar untuk membantunya menavigasi, berjalan, terbang, dan mendarat dengan lebih efisien.