JAKARTA - Aplikasi peta digital Google Maps telah berhasil memetakan hampir 98 persen area populasi manusia yang ada di bumi. Data-data ini diambil dari citra gambar satelit hingga mobil Google Street View yang sering berlalu-lalang memetakan jalan di kota-kota besar di dunia.
Dikutip dari Braintologi, Google Maps sudah memetakan area di bumi sejak platform peta digital ini diluncurkan pada tahun 2005. Kini, Google telah mengumpulkan lebih dari 10 juta mil atau lebih dari 16 juta kilometer gambar di atas permukaan Bumi yang tersedia dalam Google Street View, jarak itu sama dengan 400 kali keliling dunia.
Google juga mengatakan bahwa Google Earth juga berhasil merekam area bumi, yang menjangkau 57,9 juta kilometer permukaan bumi melalui satelit. Itu berarti, Google Earth sudah memetakan 98 persen area di mana populasi manusia tinggal. Dengan demikian, hanya sangat sedikit tempat tinggal manusia yang belum direkam oleh satelit Google.
“Selain bisa menunjukkan kepada kita bagian dari dunia yang mungkin tidak akan pernah kita kunjungi, foto-foto ini juga membantu Google Maps untuk memodelkan dunia yang berubah setiap harinya secara akurat,” kata Thomas Escobar, Senior Manajer Produk Google Maps.
Google Street View sendiri merupakan proyek Google untuk menampilkan panorama interaktif dari Google Maps dan Google Earth, yang telah berjalan selama 12 tahun lamanya. Proyek ini bertujuan memetakan dunia secara keseluruhan.
Hasil dari pengumpulan citra itu dimanfaatkan untuk menghadirkan fitur peta di Google Maps yang lebih akurat dan menggambarkan jelas situasi dan kondisi lokasi tersebut. Upaya ini juga memungkinkan Google Maps menjadi acuan untuk mendapatkan rute jalan terbaik bagi pengendara mobil, sepeda, pejalan kaki, motor, hingga pengguna tranportasi publik.
Tantangan Google
Tak jarang dalam memetakan jalan-jalan yang ada di dunia, Google menghadapi tantangan. Apalagi jalan tersebut tak bisa dilintasi oleh mobil-mobil Google Street View.
Untuk mengantisipasinya, Google punya tenaga bantuan dengan mempekerjakan pejalan kaki yang telah dibekali ransel berisikan kamera mengumpulkan foto atau video dari lokasi-lokasi yang tak terjangkau kendaraan.
Dan jika mobil tak bisa dipakai di medan-medan tertentu, Google tak segan untuk meletakkan kamera pada kapal, domba, unta, pasukan pengintai, dan masih banyak lagi agar pekerjaan selesai.
“Pada tahun 2019 saja, data yang diperoleh dari komunitas Google Maps membantu kamu untuk menentukan alamat dengan pasti dari 7 juta bangunan yang sebelumnya tak terpetakan di tempat-tempat seperti Armenia, Bermuda, Lebanon, Myanmar, Tonga, Zanzibar, dan Zimbabwe,” lanjut keterangan dalam postingan tersebut.